Nostalgia di Keluarga Gus Dur, Langka bagi Gus Yahya dan Gus Ipul
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terpilih, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) bersama H Saifullah Yusuf, merupakan kader-kader NU yang dibina langsung oleh KH Abdurrahman Wahid. Tak heran bila pertemuan mereka dengan keluarga Gus Dur merupakan peristiwa langka yang lama tak terjadi.
Bercengkerama dan bincang santai dengan Alussah Qotrunada Munawaroh (Alissa Wahid) dan Zannuba Arifah Chafsoh-Rahman (Yenny Wahid) tak lepas membicarakan nasib bangsa.
Kedua putri Gus Dur mempunyai kegelisahan tersendiri atas nasib bangsa ini. Gus Yahya dan Gus Ipul menemukan teman berbincang, sebagai sama-sama anak biologis dan anak-anak ideologi Gus Dur, Guru Bangsa yang kemarin diperingati dalam Haulnya.
Gus Yahya, yang pernah jadi juru bicara Presiden Abdurrahman Wahid, sowan (bersilaturahim) ke kediaman Nyai Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid di Jalan Warung Sila, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis 30 Desember 2021.
Pesan Kebaikan Bu Sinta Nuriyah
Ketika tiba di hadapan Nyai Sinta Nuriyah, Gus Yahya langsung bersimpuh dan memilih lebih banyak mendengarkan dawuh (nasihat) Nyai Sinta. Seperti biasa, Gus Yahya mengenakan setelan favoritnya, kemeja koko warna putih dan sarung bermotif batik.
Kepada Gus Yahya yang baru saja terpilih menjadi Ketua Umum PBNU hasil Muktamar ke-34 NU di Lampung, Nyai Sinta Nuriyah mendoakan putra KH Cholil Bisri tersebut agar membawa kemaslahatan bagi masyarakat banyak.
“Semoga membawa kemaslahatan dan manfaat bagi semua umat manusia, bukan hanya warga NU, tetapi seluruh umat manusia,” tutur Nyai Sinta kepada Gus Yahya yang masih dalam posisi bersimpuh dan menunduk.
Selain tentu mengucapkan selamat kepada Gus Yahya, Nyai Sinta Nuriyah juga berharap agar Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang itu dapat membawa NU ke arah yang lebih baik, tidak jauh dari apa yang diperjuangkan Gus Dur.
Di awal pencalonannya, Gus Yahya memang bertekad “Menghidupkan Gus Dur” selama masa kepemimpinannya di PBNU. Salah satu yang dia upayakan ialah menghindarkan NU dari intervensi partai politik dan jauh dari ambisi-ambisi kekuasaan politik.
Dalam acara sowan-nya itu, Gus Yahya ditemani Alissa Wahid, Yenny Wahid, dan Saifullah Yusuf ( Gus Ipul).
Sebelum menemui Nyai Sinta Nuriyah, Gus Yahya juga menemui Presiden Joko Widodo, Rabu (29/12/2021) di Istana Negara Bogor, Jawa Barat. Diterima hangat oleh Jokowi, Gus Yahya menyampaikan hasil-hasil Muktamar ke-34 NU.
"Saya melaporkan hasil Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama kemarin, bahwa saya terpilih sebagai Ketua Umum PBNU periode 2021-2026, sedangkan Kiai Miftachul Achyar ditetapkan sebagai Rais Aam," ujar Gus Yahya.
"Kemudian saya melaporkan juga hasil-hasil yang disepakati di dalam muktamar mengenai program-program, agenda-agenda yang tentunya nanti akan sangat terkait dengan prospek kerja sama-kerja sama, termasuk dengan pemerintah," imbuh dia.
KH Yahya Cholil Staquf ditetapkan sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2021-2026. Hal itu diputuskan setelah meraup 337 suara terbanyak dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), dan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU).
Sementara KH Miftachul Akhyar ditetapkan sebagai Rais ‘Aam PBNU melalui sistem Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) setelah delapan anggota Ahwa lainnya memilih Kiai Miftach. Adapun anggota Ahwa tersebut ialah KH Dimyati Rois, KH Ahmad Mustofa Bisri, KH Ma’ruf Amin, KH Anwar Manshur, TGH Turmudzi Badaruddin, KH Miftachul Akhyar, KH Nurul Huda Jazuli, KH Ali Akbar Marbun, dan KH Zainal Abidin.
Advertisement