Norwegia Lacak Penyebaran Covid-19 Menggunakan Data Seluler
Salah satu perusahaan operator seluler terbesar di Norwegia, Telenor melakukan pelacakan penyebaran virus corona (Covid-19) menggunakan data seluler. Setiap saat Telenor dapat mengetahui lokasi perpindahan orang per orang di negaranya.
Tercatat ada 80 persen trafik data seluler yang terekam Telenor. Kemudian, perusahaan telekomunikasi multinasional Norwegia yang bermarkas di Fornebu, Bærum, dekat Oslo itu, mengirimkan ke Norway Institute of Public Health.
Data digunakan untuk melacak penyebaran covid-19. Triknya di sini adalah memahami bagaimana populasi berpindah tempat. Khususnya pada tingkat agregat.
“Jika kita memahami bagaimana orang-orang berpindah tempat, maka cara penyebaran penyakit secara potensial menyebar pun bisa diketahui. Baik penyebaran lintas negara dan benua” kata Kenth Engo Monsen, peneliti senior Telenor, melansir bbc.com pada Senin, 13 April 2020.
Data tersebut akan dikombinasikan dengan informasi terkait virus Covid-19. Selain itu digunakan model matematika untuk menstimulasikan penyebaran virus. Khususnya dalam memprediksi berapa banyak kasus dalam setiap wilayah dan kapan.
“Kami memiliki data pada rumah sakit di Norwegia sejak awal epidemi corona. Kami juga memiliki data pada imported case. Kita bisa menggunakan data tersebut untuk membuka sekolah atau menutupnya. Terlebih, mengetahui dampak dari kebijakan yang kita lakukan “ jelas Birgitte Freiesleben De Blasio, Direktur Departemen Norway Institute of Public Health.
Dengan adanya data tersebut, bisa dimanfaatkan untuk mengatasi dan melawan epidemi dengan cara yang terbaik. Tepatnya dalam merencanakan pelayanan kesehatan. Seperti mengetahui jumlah tempat tidur yang dibutuhkan di rumah sakit, dan persiapan pelayanan untuk perawatan intensif. Sehingga, hal tesebut bisa berdampak pada kesehatan umum dan ekonomi masyarakat.
“Dengan data tersebut kita bisa melawan dan mengatasi epidemic ini menggunakan cara terbaik. Seperti merencanakan pelayanan kesehatan. Ini berdampak pada kesehatan umum, ekonomi dan masyarakat” kata Camilla Stoltenberg, Direktur Umum Norway Institute of Public Health.
Sebelumnya, Telenor telah menggunakan data seluler untuk melacak penyebaran penyakit sebanyak dua kali. Antara lain di Bangladesh untuk penyakit malaria dan di Pakistan untuk melacak penyakit demam berdarah.
Data seluler ini membantu negara dalam menyiapkan langkah efektif nasional yang terbaik dalam menangani penyakit.
Penggunaan data seluler di Norwegia ini pun menginspirasi negara lain di dunia untuk mencontohnya. Inggris, Austria, Israel, dan Amerika akan mencari aturan dalam rangka bekerja sama dengan operator seluler dalam mengadopsi sistem yang diberlakukan di Norwegia. Khususnya dalam mencoba dan menyiapkan, bahkan kemungkinan membatasi virus.
Advertisement