Nongsa Batam Banjir Wisman, Festival Kampung Terih Menarik Hati
Jangan heran kalau Nongsa Batam banjir wisatawan. Sebab, gelaran Festival Kampung Terih 2017 yang digagas komunitas PARI (Penjelajah Alam Kepri) dan Kementerian Pariwisata mampu menghadirkan pariwisata yang unik.
Unik dan kaya warna. Apalagi festival ini disandingkan dengan wisata kekinian ala Pasar Rajungan besutan generasi milenial GenPi Batam. Suntikan energi dan inovasi para darah muda inilah membuat festival dipinggir pantai ini makin kaya cerita.
Event dengan background birunya air laut, para wisatawan diajak untuk berinteraksi dengan alam serta budaya yang ada di Kampung Terih. Semuanya diajak happy. Wisatawan bergembira dalam rupa tarian. Bersendau gurau dalam nuansa nostalgia sambil bermain gasing. Lalu, menikmati udara segar sambil mengeksplor pemahaman tentang vegetasi hutan mangrove.
Spot jembatan hutan mangrove yang keren pun jadi salah satu spot favorit wisatawan untuk bersantai dan berselfie ria. Hal serupa dilakukan di Dermaga Kampung Terih.
Memiliki view ciamik dengan background Batam Center, Dermaga Kampung Terih pun menjadi spot ideal wisatawan melihat sunset di horison laut Batam yang sangat cerah. Tidak mau kehilangan momentum, para wisatawan segera mengambil kamera lalu mengabadikannya.
Merespon suasana alam, Batam View Resort pun ikutan beraksi. Pelaku industri pariwisata yang getol menjual Paket PWI Terpadu tersebut langasung setuju mengarahkan wisatawan ke Festival Kampung Terih. GM Batam View Resort Anddy Fong mengungkapkan, sebanyak 70 wisatawan paspor Singapura dan Malaysia diajak menikmati suasana Festival Kampung Terih usai menikmati wisata belanja.
"Ini jadi salah satu atraksi yang kita jual ke wisatawan yang menginap di Batam View Resort. Di negara asal mereka yaitu Singapura dan Malaysia, suasana Kampung Melayu yang asli seperti ini sudah tidak ada. Dan, yang terpenting momentumnya sangat pas karena ada festival ini,” kata Anddy.
Jurus jitu ala manajemen Batam View pun tampaknya membuahkan hasil. Sebab, wisatawan terlihat sangat enjoy menikmati semua menu budaya yang disajikan Festival Kampung Terih. Mereka begitu tampak hanyut terbawa suasana klasik yang diberikan festival ini. Bahkan, saking enjoynya wisatawan pun tidak segan untuk ikut menari di festival tersebut.
Kegembiraan para wisatawan pun berbanding lurus dengan senyum masyarakat lokal Kampung Terih. Sebab, barang jualan di Pasar Rajungan pun ikut diserbu oleh wisatawan sehingga terjual laris manis. Yap, semua ikut terkena vibrasi berkah dari festival ini. Sri Asih misalnya, menjajakan es kelapa di Pasar Rajungan, dia ikut gembira karena diserbu wisatawan hingga ludes.
Industri kuliner lainnya juga menangguk untung, seperti para penjual makanan misalnya. Siti Zubaidah yang menjajakan nasi lemak serta seefood pun terlihat sumringah dengan ramainya pengunjung yang menyerbu dagangannya tersebut.
Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuti pun ikut sumringah. Ia mengatakan, pariwisata harus berjalan selaras dengan kesejahteraan masyarakat, Batam saat ini telah menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan Singapura dan Malaysia.
“Di sinilah fungsi pariwisata. Pariwisata hadir untuk terus mensejahterakan masyarakat. Bayangkan jika seorang wisatawan mengeluarkan 200 ribu, sudah 100 juta uang beredar di Kampung Terih” kata Esthy.