Noldy Turun Gunung
Kota Malang dikenal sebagai barometer musik rock tanah air. Cuma, satu dekade belakangan, dikit banget Malang melahirkan musisi yang menembus ibukota.
Malang belakangan dianggap cuma konsumen. Bukan lagi produsen. Beda dengan dekade 70-90an yang melahirkan musisi-musisi besar seperti Ian Antono, Micky Jaguar, Jockie Suryoprayogo, Abadi Soesman, Sylvia Saartje, Sadu, dan banyak lagi.
Minggu (13/8) sore kemarin di God Bless Kafe 2 Jln A Yani Malang, digelar launching band baru. Kekuatan baru dari kota Malang. Namanya; Nawad Ewed.
Menariknya, personil band ini, tiga seniman musik Malang, yang tinggal di Jakarta.
Ketiganya, Noldy Benjamin Pamungkas (lead gitar), Hengky (vokal) dan Tatok (penulis lirik).
Album perdana Nawa Ewed bertitel "Yang Terlupakan." Berisi lima lagu berlirik. Dan dua lagu instrumental non lirik, yang mengandalkan skill gitar Noldy.
Dua lagu instumental itu, judulnya "Pasar Klojen" dan "Alun-Alun."
Leader dari group ini, tentu saja, Noldy Benjamin. Lulusan SMA 3 Malang tahun 1987 ini. Noldy bahkan hampir 20 tahun menembus ibukota.
Nama Noldy --- lelaki berkacamata ini --- dikenal di kalangan pemusik orkestra dan bigband. Ia seperti spesial gitaris event-event musik Pop besar.
Pernah main bareng Erwin Gutawa, Adie MS, live Ruth Sahanaya, Chrisye, Koes Plus, Krisdayanti dan di balik banyak live musik di TV ibukota.
Walau demikian, Noldy baru bareng Nawak Ewed ini membuat album rekaman. Diedarkan indie lebel. Pasar yang disasar, utamanya, penggemar musik di Malang Raya.
Saat launching kemarin, Noldy mengatakan, groupnya terbentuk ketika di Jakarta bertemu teman-teman dari Malang itu.
Lantas mereka sepakat. Membuat album rekaman. Mereka sepakat, ,tidak mau kota Malang hanya disebut sebagai konsumen kritis. Gak cuma bangga disebut Malang sebagai "barometer musik rock tanah air."
Tapi musisi Malang, wajib menjadi produsen juga. Setidaknya, Nawak Ewed menjawabnya.
Menilik album perdana "Yang Terlupakan" ini, bernuansa pop rock klasik yang kuat. Utamanya oleh "drible melodi" ala Noldy.
Mencirikan band-band rock klasik jaman dulu seperti Dream Theather, Rush, Jetro Thull, Styx, dan banyak lagi. Maklum, musisinya juga dari angkatan 80-an.
Di kota Malang, nama Noldy sangat dikenal. Sebelum hijrah ke Jakarta, misalnya, Noldy pernah gabung band Gank Voice bareng Wiwie GV --- kibordis Malang mantan suami Trie Utami.
Saat launching dan diskusi musik di God Bless Kafe kemarin, pembicara ; Jusuf Muntaha, Idur Satrio Lelono (moderator).
Hadir di kursi undangan, para "Nawak ewed" (konco-konco dewe) seperti ; Wiwie GV, Agus Pras, Nial, Alfian, Aji Sri Widodo, Yono Ndoyit, Bagus, Dandun, dan banyak lagi.
Seperti apa "Yang Terlupakan"? Sumpah, ini bukan album pop kacangan. (dmr)