Nol Penularan Lokal, Thailand Malah Perpanjang Darurat Nasional
Thailand memperpanjang status darurat nasional hingga akhir Agustus. Keamanan ketat akan diterapkan pemerintah untuk membendung penyebaran wabah Covid-19.
Pengumuman yang disampaikan pada Rabu 22 Juli 2020, muncul setelah absennya transmisi lokal selama dua pekan terakhir, serta protes dari warga tentang pentingnya darurat nasional. Status yang sudah diterapkan sejak Maret ini, akan disetujui oleh kabinet pada pekan depan.
"Masih penting untuk menerapkan darurat karena kami membuka industri dan wisata untuk menggenjot perekonomian,” kata Somsak Roongsita, Sekretaris Jenderal Dewan Keamanan Nasional.
Sebelumnya, protes politis muncul pada minggu lalu. Demonstran memprotes pemerintah yang melarang adanya perkumpulan. Somsak menandaskan jika darurat nasional hanya diterapkan untuk membendung virus dan bukan melarang aksi. "Perkumpulan politik akan menjadi subjek hukum, bukan subjek darurat nasional ini," katanya.
Thailand akan mulai membuka negaranya untuk perjalanan bisnis, perdagangan, pekerja migran, industri film, dan wisata medis, kata Taweesin Wisanuyothin dari Pusat Administrasi Situasi Covid-19 Thailand.
Sedikitnya ada 110 ribu pekerja migran dari Laos, Myanmar, dan Kamboja yang secara bertahap akan masuk ke Thailand dan menjalani tes saat tiba. Selain itu, pelaku di industri film dan bisnis juga diminta menunjukkan sertifikasi bebas Covid-19 tiga hari sebelum tiba, dan memiliki asuransi medis.
Sementara, turis medis harus tinggal di rumah sakit mereka selama dua pekan sebelum melakukan perjalanan tambahan di Thailand.
Dilansir dari Worldometer, Thailand kini memiliki total 15.107.950 kasus Covid-19. Data terakhir menunjukkan terdapat enam kasus baru di Thailand. Sedangkan jumlah pasien meninggal total sebanyak 58 orang. Negara dengan populasi sebanyak 69 juta itu telah mengadakan tes sebanyak 685.316 dengan rasio sekitar 9 ribu penduduk di setiap 1 juta warga telah menjalani tes. (Rtr/Wrl)
Advertisement