Njomplang, 3 Negara Ini Dapat Separuh Stok Vaksin Dunia
Data menyebutkan jika sebanyak 1 miliar dosis vaksin Covid-19 telah didistribusikan di seluruh dunia. Namun, hampir separuh dari vaksin tersebut hanya diakses oleh tiga negara saja.
Dilansir dari Al Jazeera, total sebanyak 1.002.938.540 dosis vaksin telah dibagikan di 207 negara, per Sabtu, 24 April 2021. Jumlah ini dicapai kurang dari lima bulan sejak vaksin pertama mulai digunakan. Ternyata, sebanyak 83 persen dari vaksin itu, hanya dipakai penduduk di tiga negara ini, yaitu Amerika Serikat sebanyak 225,6 juta, China sebanyak 216,1 juta dosis, dan India sebanyak 138,4 juta dosis.
Namun, jika dibandingkan dengan seluruh populasi di sebuah negara, penduduk Israel menjadi yang terbanyak menerima vaksin dengan perbandingan terdapat 6 orang yang telah divaksin di setiap 10 penduduk.
Angka itu diikuti dengan Uni Emirat Arab, dengan lebih dari 51 persen penduduknya telah divaksin, selanjutnya Inggris dengan 49 penduduk telah divaksin, Amerika Serikat sebanyak 42 persen dari keseluruhan penduduk, Chile 41 persen, Bahrain 38 persen, dan Uruguay sebanyak 32 persen dari populasi keseluruhan.
Di Uni Eropa, sebanyak 128 juta dosis telah diserap oleh 21 persen populasinya. Di antara 27 negara anggota Uni Eropa, Malta memimpin dengan vaksinasi menjangkau 47 persen populasinya, kemudian Hungaria sebanyak 37 persen dari populasinya.
Namun di Jerman, negara dengan populasi terbanyak di Uni Eropa, vaksinasi masih menjangkau 22,6 persen dari populasi, Spanyol mencapai 22,3 persen, Prancis sebanyak 20,5 persen, dan Italia sebanyak 19,9 persen.
Di seluruh dunia, jumlah vaksinasi meningkat dua kali lipat dalam waktu kurang dari satu bulan.
Kesenjangan Vaksin
Meski vaksinasi sudah mulai dilakukan olehg negara dengan pendapatan rendah dengan skema COVAX, vaksinasi masih menjadi hak istimewa negara dengan tingkat penghasilan tinggi versi Bank Dunia. Negara yang dihuni 16 persen dari populasi total dunia itu, menyerap 47 persen dari seluruh pasikan vaksin dunia.
Sedangkan, negara dengan pendapatan rendah hanya menerima 1,2 persen dari vaksin, menurut data PBB di awal bulan.
Sedikitnya 12 negara dengan pendapatan rendah belum menerima vaksin sama sekali. Tujuh di antaranya ada di Afrika, yaitu di Tanzania, Madagascar, Burkina Faso, Chad, Burundi, Republik Afrika Tengah, dan Eritrea; tiga berikutnya ada di Oceania yaiitu Vanuatu, Samoa, dan Kiribati; satu negara di Asia yaitu Korea Utara; dan satu di Kepulauan Karibia yaitu Haiti.
"Ada ketidakimbangan distribusi vaksin global yang mengejutkan," kata Sekjen PBB Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam konferensi pers di Jenewa, pada 9 April lalu. "Rata-rata, di negara berpenghasilan tinggi, ada satu di setiap empat orang yang telah divaksin. Di negara pendapatan rendah, perbandinganya 1 banding 500. Saya ulangi, satu banding empat, dengan satu banding 500," tegasnya. (Alj)
Advertisement