Nina Irawati: Tindakan Bedah Pertama Menentukan Keberhasilan
Memiliki ketertarikan dengan dunia bedah onkologi mendorong dr. Nina Irawati SpB(K)Onk-KL, spesialis Onkologi Rumah Sakit Adi Husada Cancer Center (AHCC) untuk terus mengembangkan diri dalam bidang bedah onkologi.
Bergabung dengan AHCC mulai Oktober 2019, dokter yang akrab disapa Nina ini mengatakan, riwayat AHCC yang membuatnya tertarik. Menurut Nina, AHCC merupakan rumah sakit yang cukup komplit sebagai pusat layanan kanker terpadu.
"Saya melihat AHCC cukup komplit, karena penanganan tumor itu team work ya, bukan one man show. Ada yang menangani kemoterapi sendiri meskipun sebagai dokter saya bisa melakukannya, punya tenaga patologi sendiri. Sehingga saya sebagai dokter bedah bisa menjalankan dengan fokus pekerjaanku sebagai dokter bedah," ungkap Nina Kepada ngopibareng.id.
Nina Irawati memiliki sub spesialis dalam bidang bedah kepala dan leher. "Jadi seperti ini onkologi itu sudah spesialis, dan ada sub spesialis di dalamnya salag satunya bedah kepala dan leher yang menjadi bidang saya," ujarnya.
Dokter yang berasal dari Jakarta ini memperdalam ilmunya dalam bidang bedah onkologi di Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (UI).
"Untuk S1, S2 spesialis Bedah dan Bedah Onkologi dari Fakultas Kedokteran UI. Kalau untuk bedah kepala dan leher ambil pendidikan dua kali, pertama di Tata Memorial Hospital, Mumbai, India selama 3 tahun. Yang kedua di Shin Kong Memorial Hospital, Taiwan selam 1,5 tahun," tutur Nina Irawati.
Menurutnya, dalam dunia bedah memiliki keunikan sendiri sepert kasus lebih banyak, kasusnya memiliki banyak tantangan, dan kasusnya banyak yang bisa di explore sebagai dokter bedah.
Bagi Nina Irawati, dalam kasus operasi pembedahan kanker, operasi pertama merupakan operasi yang paling penting dan menentukan suatu keberhasilan.
"Aku tipe dokter yang tidak mau meninggalkan sel kanker atau tumor dalam tubuh pasien sekecil apapun. Karena untuk saya operasi pertama itu menentukan keberhasilan," pungkasnya.
Advertisement