Nils Politt, Breakaway Merajai Tour de France Etape 12

Kelompok breakaway berhasil menjuarai Tour de France etape 12, Kamis 8 Juli 2021 malam waktu Indonesia. Kali ini Nils Politt (Bora-Hansgrohe) yang berhasil mencapai finis duluan dan menyelesaikan lomba sejauh 159 km dari Saint Paul Trois Chateaux menuju Nimes dalam waktu 3 jam 22 menit.

Memang etape ini berlalu lebih cepat karena ada bantuan angin dari belakang dan samping. Politt berama Imanol Erviti (Movistar) dan Harry Sweeny (Lotto Soudal) berhasil melarikan diri dari kelompok breakaway yang berisi 13 pembalap itu ketika balapan kurang 40 km. Akhirnya, Politt berhasil meninggalkan dua pesaingnya itu dan sendirian sepanjang 12 km dan finis solo.

Lantas keduanya menyusul 31 detik kemudian menjadi juara dua dan tiga. Tidak ada yang berubah dari kelompok pengejar klasemen GC. Tadej Pogacar sang pengguna yellow jersey finis 15 menit 52 detik di belakang Politt. Bahkan kelompok sprinterpun membiarkan kelompok breakaway ini memenangkan etape 12.

Profil Tour de France etape 12. (Grafis: Istimewa)

Mark Cavendish (Deceuninck-Quickstep) pun tidak bernafsu mengejar kemenangan. Dia hanya mengejar point sprint untuk mempertahankan green jerseynya.

Sebetulnya, etape ini bisa membawa Cavendish menyamai rekor Eddy Merckx, memenangkan 34 kali Tour de France. Tetapi tim Deceuninck-Quickstep memilih untuk tidak mengejar kelompok breakaway itu setelah Alaphilippe mencoba untuk mengejarnya tetapi tidak bisa.

Saat breakaway terbentuk, selain Politt ada pembalap-pembalap top seperti Andre Greipel (Israel Start-Up Nation), Edvald Boasson Hagen (TotalEnergies), dan Luka Mezgec (Team BikeExchange).

“Ini sangat tidak bisa dipercaya. Ini adalah mmimpi bisa memenangkan etape di Tour de France,” tutur Politt.

Ini adalah hasil baik juga untuk tim Bora-Hansgrohe setelah andalan utamanya, Peter Sagan tidak dapat start etape 12 ini karena ada cedera lutut saat etape tiga lalu. “Saat start baru diputuskan Sagan tidak mengikuti etape ini, jadi kita ada perubahan taktik dan akhirnya berhasil membawa kemenangan,” tutur Politt.

“Ketika masih ada banyak sprinter di dalam kelompok kami, saya tahu saya harus balapan dengan keras. Saya harus menyerang lebih awal. Setelah saya melakukannya, hanya tinggal empat orang bersama saya. Lantas direktur sport memberitahu saya bahwa ini adalah kesempatan terakhirmu, habiskanlah! Saya lakukan lagi, saya menyerang lagi dan akhirnya saya finis sendirian,” ucap Politt bangga.