Nilai Perdagangan dan Investasi Arab Saudi di Indonesia Merosot
Nilai perdagangan dan investasi Arab Saudi di Indonesia menurun. Hal ini menjadi salah satu topik pembicaraan antara Wakil Presiden Ma'ruf Amin dengan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Republik Indonesia, Esam Abid Althagafi.
Dalam pertemuan di Kantor Wapres Jl Medan Merdeka Utara, Selasa 28 Januari 2020, Ma'ruf Amin meminta Pemerintah Saudi untuk meningkatkan perdagangan dan investasi di Indonesia.
“Kami berterima kasih karena Saudi salah satu negara investor di Indonesia. Hubungan investasi Saudi-Indonesiaa sayangnya akhir-akhir ini agak menurun. Kami ingin mengajak Saudi menjadi investor yang besar khususnya dalam rangka membangun infrastuktur, industri, dan pengolahan,” kata Wapres.
Sebagai contoh, pada tahun 2018, total perdagangan Indonesia-Arab Saudi mencapai USD 6,13 miliar, dengan nilai ekspor Indonesia ke Arab Saudi mencapai 1,22 miliar dan impor Indonesia dari Arab Saudi mencapai USD 4,91 miliar.
Sebelumnya, pada 2017, total perdagangan Indonesia-Arab Saudi mencapai USD 4,54 miliar, dengan ekspor Indonesia ke Arab Saudi mencapai USD 1,37 miliar dan impor mencapai USD 3,1 miliar.
Periode Januari-Februari 2019, total perdagangan Indonesia-Arab Saudi mencapai USD 690 juta, dengan ekspor USD 227 juta dan impor USD 462 juta. Sementara pada periode yang sama 2018, total perdagangan mencapai USD 914 juta, dengan ekspor mencapai USD 247 juta dan impor mencapai USD 667 juta.
Selain itu, Ma'ruf Amin meminta Pemerintah Arab Saudi untuk meningkatkan pelayanan ibadah haji dan umroh bagi jamaah Indonesia, seperti pelayanan konsumsi, transportasi, akomodasi dan sebagainya. Menurutnya haji dan umroh bukan hanya ibadah semata, tapi juga dapat memperkuat kerjasama ekonomi kedua negara.
“Tiap tahun dari Indonesia tidak kurang 1,2 juta masyarakat Indonesia yang beragama Islam pergi haji dan umroh. Potensi besar untuk bisa memperkuat hubungan, selain juga ibadah tapi juga ekonomi,” ungkapnya.
Menanggapi pernyataan Wapres tersebut, Duta Besar Arab Saudi untuk Republik Indonesia Esam Abid Althagafi, berjanji akan meneruskannya ke pemerintah Arab Saudi.
Topik lain yang dibahas dalam pertemuan ini, Dubes Althagafi menyampaikan, bahwa tahun ini Arab Saudi akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan KTT G20. KTT tersebut nantinya akan disenggarakan pada November 2020 di ibukota negara Riyadh.
Althagafi menjelaskan, selain dari pertemuan pemimpin kepala negara, akan dilakukan pula 8 pertemuan di tingkat menteri, serta lebih 150 pertemuan para ahli di segala bidang.
“Kami mengaggap keketuan kami sangat penting karena ini pertama di negara Islam dan pertama di Timur Tengah,” ujarnya.
Menurut Althagafi, kekuatan ekonomi Saudi Arabia jika ditopang oleh negara-negara Islam lainnya seperti Indonesia, maka akan memiliki potensi dan mampu memberi pengaruh yang lebih besar lagi pada ekonomi dunia.
Ia pun berharap, Presiden Indonesia juga berkontribusi dalam penyelenggaraan KTT G20 nanti, karena turut mendukung perekonomian Islam dunia.
“Harapan kami Presiden Jokowi pada G20 ini juga membantu, tidak hanya merefleksikan tapi juga memberikan pengaruh positif bagi perekonomian umat Islam di dunia. Sekali lagi terima kasih kami berharap hubungan bilateral Saudi-Indonesia lebih baik lagi, dan menjadi contoh hubungan bilateral negara Islam,” kata Althagafi.