Nikmati Pesona Alam Pantai Malang Selatan
Tak lengkap rasanya jika melintasi jalur lintas selatan Malang tanpa menikmati keelokan pantainya. Berhenti di satu atau dua pantai adalah pilihan terbaik menikmati eksotisme jalan impian tersebut.
Seperti di Pantai Jalangkung, tampak deretan gubuk kayu yang ditata rapi di sepanjang tepi pantai. Seperti layaknya wisata pantai, di Pantai Jalangkung disuguhi debur ombak laut selatan yang berkejaran di tengah birunya air.
Siapa sangka jalur yang setahun lalu masih rusak di beberapa titik, pada awal Januari ini seakan berubah menjadi ”jalan impian” bagi warga Kabupaten Malang. Jalan di jalur ini tampak mulus dan sepi sehingga orang bisa memacu kendaraan dengan nyaman sekaligus menikmati panorama alam luar biasa.
Perpaduan warna putih, biru, hijau, dan kuning di sepanjang perjalanan terasa sangat menyejukkan. Di tengah, panasnya mentari menyengat kulit. " Pantai ini mulai ramai sejak jalur lintas selatan (JLS) jadi. Di akhir pekan, dahulu paling-paling dalam sehari hanya 200-an pengunjung. Sejak ada JLS, dalam sehari bisa datang 700 pengunjung. Terasa sekali perbedaannya,” kata Paeri, tokoh masyarakat Desa Gajahrejo.
Dari sisi selatan, pengguna jalan akan melewati deretan pantai berpasir putih dan laut berwarna biru. Di sisi utara, jika tidak disuguhi hijaunya kebun (pisang, singkong, dan kelapa), orang akan menikmati gugusan tebing kapur berwarna putih kekuningan. Jalur sepanjang kurang 30 kilometer (km) ini, seakan merangkai deretan pantai berair biru, mulai dari Pantai Sendang Biru, Tiga Warna, Gua China, Ungapan, Bajulmati, Batu Bengkung, Jalangkung, Ngudel, Nganteb, hingga Pantai Balekambang.
Pengunjung yang datang tak hanya bisa menikmati keindahan pantai saja namun juga bisa berbagai sajian makanan yang di sediakan para pedagang di pinggir pantai. "Saya sangat senang sekali bisa berkunjung ke pantai Malang Selatan ini, karena selain bisa menikmati panorama pantai yang indah di sini juga bisa menikmati beraneka ragam kuliner yang di sediakan pedagang di sekitar pantai." Ucap Bagus Budi salah satu pengunjung pantai 3 Warna.
Paerii juga menambahkan, tidak hanya warga lokal Malang, tetapi juga wisatawan luar kota dan luar negeri. " Selain potensi wisata terangkat, hasil bumi warga seperti pisang dan kelapa. Dulu kami harus pergi ke pasar desa lain untuk memasarkan hasil bumi. Kini, dengan banyaknya wisatawan datang, kami bisa memasarkannya di tempat wisata atau di sepanjang jalur selatan ini,” tutur Paeri. (Wsn)
Advertisement