Nikmati Gemerlap Lebaran di Nusa Dua Light Festival 2018
Suasana di Nusa Dua, Bali, tidak akan kalah dari daerah lain saat lebaran nanti. Sebab, Nusa Dua Light Festival 2018 akan digelar. Yaitu 11 Juni hingga 15 Juli. Event ini bisa menjadi alternative untuk #PesonaMudik2018.
Festival ini, akan menyajikan eksotisme cahaya bawah laut dengan kombinasi Dancing Fountain memikat. Festival ini akan menjadi venue terbaik untuk menikmati libur Lebaran.
“Kami hadirkan kembali festival lampion terbesar di Bali. Event tahun ini digelar lebih spektakuler lagi. Sebab, kami ingin memberikan sensasi lebih dan experience baru pada wisatawan,” ungkap Managing Direktor The Nusa-Indonesia Tourism Development Corporation I Wayan Karioka, Sabtu (9/6).
Nusa Dua Light Festival yang memasuki pelaksanaan tahun ketiga, jadi project kolaborasi dua institusi. Ada Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan Taman Pelangi. Lokasinya di Pulau Peninsula The Nusa Dua, Badung, Bali.
“Karena konsepnya sangat menarik, maka festival ini dibuat lama. Nusa Dua Light Festival ini menjadi venue terbaik menikmati libur Lebaran. Sebab, waktunya sangat ideal dan bersamaan dengan Lebaran. Silahkan datang ke Bali dan singgah ke festival ini. Berada di sini pasti menyenangkan,” terang Wayan.
Konsep yang diusung adalah ‘Underwater Light’, dengan tema ‘Water, Fire, & Dance’. Formulasinya dengan menampilkan rangkaian lampion bermotif nuansa bawah laut. Lampion ini lalu dikolaborasikan dengan wahana ‘Dancing Fountain’ yang sudah didesain sedemikian rupa.
“Ada beragam lampion unik bernuansa bawah laut yang akan ditampilkan. Kami yakin suasana akan semakin semarak manakala dikombinasikan dengan Dancing Fountain. Konsepnya bagus dan dijamin akan membuat wisatawan yang melihatnya kagum,” ujarnya lagi.
Treatment khusus sudah disiapkan. Dancing Fountain dibuat memakai dimensi 20x20 meter. Nantinya gerakan air akan disesuaikan dengan irama musik yang ditampilkan. Show menjadi semakin memikat karena Dancing Fountain juga ditopang dengan tata cahaya terbaik. Nuansa yang dimunculkan pun menjadi klimaks karena warna warni cahaya tersebut.
“Pertunjukan Dancing Fountain lebih menarik. Ada banyak efek yang digunakan, mulai dari musik hingga pencahayaan yang bagus. Semuanya diberikan untuk memberi pertunjukan terbaik,” katanya.
Wisatawan pun dijamin akan dibuat semakin terpesona. Sebab, Dancing Fountain akan memadukannya dengan tarian api. Spotnya berada di pusat Dancing Fountain. Dengan tambahan konsep tarian api ini, diharapkan semakin menyempurnakan show.
“Kami ini berusaha menyediakan atraksi terbaik untuk menemani masa liburan wisatawan. Pokoknya ada banyak inovasi yang diberikan di sini,” tuturnya.
Target besar kunjungan wisatawan diapungkan dalam Nusa Dua Light Festival. Festival ini ditargetkan mampu mendatangkan 2.500 hingga 3.000 wisatawan per harinya. Angka tersebut merupakan kalkulasi global wisman dan wisnus. Wayan Karioka menerangkan, target harian wisatawan yang diapungkan sangat realistis.
“Kami optimistis, festival ini akan menarik banyak kunjungan wisatawan. Entah itu wisman atau para wisnusnya. Apalagi, saat ini momentumnya sangat ideal. Libur Lebaran dan sekolah sekaligus,” terang Wayan lagi.
Konsep dan energi baru yang diusung Nusa Dua Light Festival mendapat acungan jempol Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Apalagi, festival ini memasang target besar jumlah kunjungan harian wisatawan.
“Nusa Dua Light Festival ini event besar. Sensasi cahaya dan wahana yang menyertai tentu menarik. Target besar itu tentu bagus bagi dinamisasi pariwisata Bali. Enjoy Bali,” tutupnya. (*)