Nike Hengkang dari Rusia, Putin Siapkan Aturan Sanksi
Konflik antara Rusia dan Ukraina ditanggapi dengan banyaknya brand produk dari Barat yang hengkang dari negara tersebut. Terbaru, produsen sepatu olahraga, Nike, keluar dari Rusia.
Meski bukan berarti produk Nike tidak dijual di Rusia. Sebab toko Nike yang dikelola pemilik lokal, masih tetap beroperasi.
Nike Hengkang
" Nike telah memutuskan untuk pergi dari pasar Rusia. Prioritas kami adalah mendukung pekerja kami sambil menurunkan operasional kami di bulan-bulan ke depan," kata Nike dalam pernyataan resmi, diterjemahkan dari BBC, Jumat 24 Juni 2022.
Diketahui Nike memiliki lebih dari 50 toko di Rusia. Kini lebih dari sepertiga tokonya kini telah tutup, menurut laman Nike.
Pada Mei, media di Rusia melaporkan jika perusahaan itu telah mengakhiri perjanjian dengan waralaba terbesar di Rusia, yang mengelola 37 toko.
Sementara penjualan Nike di Rusia dan Ukraine menyumbang kurang dari 1 persen pendapatan tahunan mereka.
Brand Lain
Nike adalah merek terbaru yang hengkang dari Rusia. Sejumlah merek lain telah lebih dahulu keluar. Cisco misalnya, akan mulai menutup total jaringan tokonya di Rusia dan Belarusia.
Keputusan ini akan berdampak ratusan pekerja dan perusahaan juga menjamin jika buruh yang diPHK akan tetap dilayani dengan baik.
"Cisco tetap berkomitmen menggunakan semua sumberdaya untuk membantu pekerja kami, penduduk, dan lembaga di Ukraina, serta konsumen kami, di masa yang menantang ini," kata pernyataan resmi perusahaan itu.
Diketahui, Cisco berhenti beroperasi sejak Maret, termasuk penjualan dan layanannya.
Selain Cisco, MacDonald juga telah mendahului berhenti beroperasi minggu lalu. Banyak gerai McDonald dibeli oleh pengusaha lokal dan berganti nama.
Begitupula dengan Starbuck, juga aset mobil asal Prancis, Renault yang dinasionalisasi oleh pemerintah Rusia.
Sikap Rusia
Hengkangnya Nike menjadi cerminan dari tindakan isolasi yang banyak dilakukan oleh industri barat terhadap Rusia, sejak konflik terbuka dengan Ukraina.
Kini negara yang dipimpin Vladimir Putin itu sedang menyiapkan undang-undang yang akan memberikan sanksi pada perusahaan ketika mereka hendak hengkang.
Sanksi itu di antaranya akan mengizinkan pemerintah membekukan aset mereka dan menjatuhkan sanksi kriminal, dikutip dari Reuters.