Nihil Positif Covid, ODP dan PDP di Jatim Naik Signifikan
Update terbaru data persebaran Covid-19 di Provinsi Jawa Timur, mulai menemukan kabar baik. Per hari ini, Sabtu 4 April 2020, tidak ada tambahan pasien positif corona di Jatim. Angkanya tetap sama seperti kemarin, yakni 152 orang.
Namun, kenaikan kembali terjadi di lini Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Berdasarkan data tracing yang sudah dilakukan Pemprov Jatim, ada 780 PDP dan 10.116 ODP.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, naiknya angka PDP dan ODP merupakan hasil tracing yang dilakukan Pemprov sejak awal.
"Ini adalah hasil tracing yang kami lakukan. Ini diperlukan, untuk mengetahui bagaimana penyebaran covid-19 di Jatim. Selain itu, juga bisa sebagai data untuk mencegah penyebaran covid-19 sejak dini," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, saat melakukan konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Kamis 2 April 2020.
Namun kabar duka kembali datang. Tiga pasien positif Covid-19 asal Jatim meninggal dunia. Total sudah ada 14 orang yang meninggal dunia di Jatim, akibat terpapar virus corona.
Sebanyak 14 pasien yang meninggal tersebut tersebar di 7 wilayah di Jawa Timur. Dengan rincian 1 orang di Malang Raya, 6 di Kota Surabaya, 2 di Kabupaten Sidoarjo, 1 di Kabupaten Gresik, 2 di Kabupaten Kediri, 1 di Kabupaten Magetan dan 1 Kabupaten Pamekasan.
Tingginya angka ODP, PDP, dan angka meninggal yang menyentuh dua digit, Khofifah kembali mengingatkan warganya terus menjaga kesehatan tubuh dan lingkungan mereka.
Selain itu, warga diharapkan untuk terus mengikuti imbauan pemerintah, baik Pemerintah Pusat, Provinsi, hingga Kabupaten/Kota untuk melakukan gerakan social distancing dan physical distancing. Karena, itu adalah tindakan paling mudah untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Zona merah di Jatim sudah banyak. Saya ingin sampaikan bahwa kita harus tetap waspada dan siap siaga terhadap virus Covid-19. Jangan panik. Tolong ikuti imbauan untuk tinggal di rumah, kecuali ada kepentingan penting, seperti logistik, kesehatan, ekonomi, dan perdagangan. Saat ini kewaspadaan harus berlapis," pesan Khofifah.