Nihil Kebakaran, Damkar Lamongan Tangkapi Ular dan Tawon
Musim penghujan, sangat jarang terjadi kebaran. Tetapi, bukan berarti petugas Damkar Lamongan menganggur. Justru, masih sering sibuk melayani masyarakat. Keterkaitannya dengan musim penghujan juga.
Pada tiga bulan terakhir, ketika intensitas curah hujan tinggi, Damkar Lamongan kerap mendapat telepon permintaan bantuan masyarakat dari ancaman hewan berbahaya.
Yakni, banyaknya bermunculan ular berbisa dan sarang tawon vespa. Tercatat Januari - Maret 2022, Damkar Lamongan menangkap ular berbisa sebanyak 20 kali dan mengamankan sarang tawon 28 kali.
Terakhir penangkapan ular weling dalam semalam. Yaitu, di rumah Muhyati, 60 tahun, warga Desa Banjarmadu, Kecamatan Karanggeneng. Panjang ular sekitar 1,8 meter, Minggu 27 Maret 2022.
"Untuk bantuan penangkapan ular ini tidak pandang waktu. Entah itu Tengah malam atau Subuh sekalipun, kami langsung menurunkan anggota ke sasaran warga yang meminta tolong," kata Kabid Damkar Lamongan, Amri Senin, 28 Maret 2022.
Amri menyadari telpon permintaan bantuan penangkapan ular itu tak kenal waktu. Karena, siapapun akan ketakutan jika ada ular di sekitar atau di dalam rumah.
"Apalagi ular berbisa dan berukuran besar. Kalau tidak segera ditangkap pasti pelapor dan keluarganya tidak bisa tidur," ujarnya.
Kebanyakan, jenis ular yang sering ditangkap adalah ular sanca, kobra dan sesekali ular weling. Ular sanca biasanya berukuran besar, bahkan ada yang panjangnya sampai 12 meter. Setelah ditangkap ular tersebut dikirim ke BKSDA Surabaya.
Kalau sarang tawon vespa, lanjut Amri, biasanya pengamanan biasa dilakukan pagi dan siang hari. Tidak mungkin malam, karena dikhawatirkan ada yang berpindah tempat dan petugas tidak mengetahuinya.
"Dibanding menangkap ular, pengamanan sarang tawon lebih berbahaya. Kalau tidak hati-hati bisa tersengat dan menyebar ke mana-mana, "terangnya.