Nidham Takwini dan Nidham Tasyri'i harus Dikuasai di Masjid
Wapres KH Ma'ruf Amin mengungkapkan, keberadaan masjid di tengah kampus sangat penting agar terjadi perpaduan antara Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dengan Iman dan Takwa (IMTAK).
"Kita harapkan saja bahwa masjid ini menjadi semacam (untuk) melengkapi di kampus. Itu penting saya kira supaya antara penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dibarengi dengan iman dan takwanya," tutur Wapres.
Wapres Kiai Ma'ruf Amin mengungkapkan hal itu, usai menandatangani prasasti peresmian Masjid Safinatul Ulum UIN Raden Intan, Jumat 24 Desember 2021.
Masjid berkapasitas 6000 jamaah ini, menjadi tempat penting saat pelaksanaan Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama ke-34, yang dihadiri Prsiden Joko Widodo dan Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin, 22-24 Desember 2021.
Tentang kehadiran Masjid Safinatul Ulum UIN Raden Intan Lampung, menurut Wapres, di kampus ini mahasiswa diharapkan tidak hanya akan menguasai hukum alam (takwini) tetapi juga hukum syariat (tasyri'i).
"Antara penguasaan terhadap nidham takwini (ilmu alam) dengan nidham tasyri'i (ilmu syariat), jadi dua-duanya dikuasai," tuturnya.
Adapun tujuannya, kata Wapres, adalah untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
"Kalau yang takwini itu urusan bagaimana membangun kemakmuran, di sini (masjid) yang taklifi (keagamaan)-nya, sehingga nidham rabbani (hukum Tuhan), baik takwini maupun taklifi ini bisa disatukan dalam kampus, yaitu (untuk) melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas," terangnya.
Untuk itu, Wapres mengharapkan kampus-kampus khususnya yang umum memiliki masjid.
"Saya kira memang kita mengharapkan nanti di semua kampus (Islam) ada masjid, lebih-lebih di perguruan tinggi yang umum," tutur Wapres.
Tutut mendampingi Wapres dalam acara peresmian Masjid Safinatul Ulum ini, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Steering Committee Muktamar Ke-34 NU Muhammad Nuh, serta Rektor UIN Raden Intan Lampung Moh. Mukri.