Ngopi di Kedai Pagung Bisa Berswafoto sambil Tunggangi Minitrail
Ada tempat nongkrong baru buat kongkow. Lokasinya di dataran tinggi di lereng kaki Gunung Wilis. Namanya Kedai Pagung (Kepang) bertempat di Dusun Oro Oro Ombo, Desa Pagung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Suasana yang sejuk dengan dikelilingi pohon jati dan pohon mangga tinggi menjulang membuat pengunjung semakin betah berlama-lama di tempat ini. Meski baru dilauncing pada malam pergantian Tahun Baru 2021, namun minat pengunjung untuk datang ke sini cukup banyak.
"Kapasitas kedai bisa menampung 50-100 pengunjung. Karena masih pandemi Covid-19 untuk sementara kita hanya layani warga asal Kediri saja, luar kota ditunda dulu," terang Yoni Bastian selaku pengelola kedai.
Menurut Yoni Bastian, Kedai Pagung berdiri di atas lahan seluas 2500 meter persegi. View yang ditawarkan berupa area persawahan terasiring dan Gunung Klotok. Dengan pemandangan tersebut, pengunjung bisa berswa foto dari berbagai sudut.
Pengunjung bisa keluar dari area kedai untuk melihat secara langsung proses bercocok tanam petani lereng Gunung Wilis di area persawahan. "Ke depan jika proyek pembangunan bandara sudah jadi, lintasan sebelah utara bisa dilihat dari sini," kata bapak dua anak ini.
Tidak hanya konsep view yang ditawarkan, pengelolah juga menyediakan empat unit kendaraan minitrail untuk disewakan kepada pengunjung. Terlebih bagi pengunjung yang ingin menguji andernalin kemampuan dalam berkendara motor trail.
Empat unit minitrail itu masing masing memiliki kapasitas mesin 50 cc dan 125 cc. Harga sewa kendaran tersebut sangat terjangkau, cukup dengan merogoh kocek Rp 10.000 pengunjung bisa naik minitrail berkeliling di arena lokasi yang sudah disediakan.
Rencananya, pengelolah juga akan menambah wahana permainan flaying fox. Kedai di area terbuka ini menarik pengunjung termasuk sejumlah komunitas. "Tamu yang datang ke sini dari komunitas kendaraan CB dan Vespa. Sebelumnya mereka harus pesan tempat dulu," terang Yoni Bastian.
Makanan dan minuman yang dijual di Kedai Pagung harganya terjangkau. Bagi pelajar mau pun mahasiswa tidak perlu risau, karena di sini menyediakan minuman kopi dan es teh seharga Rp 4.000. Pengunjung juga bisa mencicipi varian minuman yang rasanya tak kalah dengan bikinan restoran.
Sementara makanan yang dijual lebih menyasar ke kuliner tradsional seperti nasi tiwul, dan nasi jagung yang dijual per porsinya Rp 10.000. Semua makanan dan minuman merupakan olahan dari warga sekitar. Bahkan, ada juga snack atau makanan ringan seperti keripik dan stick produksi UMKM desa setempat.
"Kita juga berdayakan perekonomian masyrakat dengan menjual produk UMKM seperti stik dan keripik," ungkapnya.