Ngopi Bareng di Kampoeng Kopi Banaran, Uenak Temen Rek
Ngopi bareng di destinasi wisata "Kampoeng Kopi" Banaran Kabupaten Semarang, Jawa Tengah cukup mengasyikkan. Selain jauh dari kebisingan kota, hawanya sejuk. Pengunjung juga disuguhi panorama indah yang terpancar dari Rawa Pening, Gunung Sindoro, Merbabu, dan Gunung Ungaran. Sungguh nikmat minum kopi panas sambil makan singkong dan pisang goreng, di hawa yang sejuk ini bikin bisa malas pulang.
Rasa lelah setelah melakukan penerbangan dari Jakarta-Semarang ditambah dengan perjalanan darat ke Kampoeng Kopi Banaran sejauh 35 km, rasanya hilang seketika setelah menikmati kopi robusta.
Di kedai 'Sky View' Banaran. Kedai kopi dengan latar belakang pemandangan alam yang memesona ini diresmikan Dahlan Iskan pada 23 Januari 2012, yang kala itu menjabat Menteri BUMN.
Dengan konsep one stop tourism and education, tempat wisata ini rasanya perlu dikunjungi bagi para penggila kopi maupun keluarga. Tak hanya bisa menikmati secangkir kopi hangat, wisatawan akan dimanjakan dengan berbagai fasilitas seperti kolam renang, area playground, flying fox, ATV, lapangan tenis, dll.
Pengunjung pun bisa berkeliling naik kereta wisata dan menikmati hamparan kebun kopi yang membentang seluas 400 hektar. Kawasan yang beralamat Jalan Raya Semarang-Solo KM 35, Bawen, Kabupaten Semarang ini juga sangat cocok untuk menggelar aktivitas outdoor, gathering, meeting, camping hingga kegiatan edukasi.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dikatakan sering berkunjung ke destinasi wisata Kampoeng Kopi ini bersama keluarga dan tamunya.
Ngopibareng.id bersama 50 wartawan ibu kota yang diundang Semen Indonesia Grup (SIG) untuk meninjau Pabrik Semen Gresik di Rembang Jawa Tengah, berkesempatan keliling di kebun kopi di bawah naungan PTP 9.
Dengan 8 mobil Jeep terbuka peserta mencoba adu nyali di jalur offroad yang berlumpur dan berkelok-kelok selama 35 menit. Ini merupakan pengalaman pertama memasuki kawasan offroad, senang dan takut berbaur menjadi satu...tapi puas!
Kalau tidak keburu malam, rasanya ingin tinggal lebih lama lagi di Kampoeng Kopi.
Pada bulan Agustus pengunjung Kampoeng Kopi ini cukup ramai, mereka biasanya ingin melihat langsung bagaimana para petani memetik buah kopi di musim panen.
Tanaman buah kopi di Banaran ini panen sekali dalam setahun, yakni pada bulan Agustus. Hanya terdapat dua jenis kopi unggulan yang ditanam di Banaran, kopi robusta dan arabika.
Sebelum meninggalkan Kampoeng Kopi, kami diperlihatkan cara memproses kopi yang benar supaya bisa memperoleh rasa kopi asli. "Kalau ingin menikmati kopi sebaiknya hindari gula, supaya bisa menemukan rasa kopi sesuai dengan jenisnya. Karena setiap kopi mempunyai rasa dan karakter yang berbeda. Kopi robusta berbeda denga arabika," kata Eli, dari Kedai Sky View'
Saat memperlihatkan kepiawaiannya meracik kopi dengan grinder atau penggiling biji kopi. Dari cara memasukkan biji kopi sampai kopi siap diseduh. "Enak, rasanya macam-macam, pahit, asem dan tiba-tiba seperti rasa banana, kok bisa ya,° ujar Ahmad Parno Saverillah, dari Departemen Komunikasi Perusahaan.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk setelah mencicipi hangatnya kopi robusta yang baru keluar dari mesin penggiling biji kopi seharga Rp35 juta. Ia memperhatikan dengan serius selama proses pembuatan kopi.
"Mesin pengilingannya larang rek," katanya saat digoda teman-temannya apa akan buka warung kopi.
"Di kedai kopi yang terkenal, harga grinder per unit bisa mencapai ratusan juta rupiah," ujar Eli membuat Parno geleng-geleng kepala. "Dapat mobil satu," bisik pria yang akrab dengan wartawan tersebut.
Bisnis Kopi Berkembang Pesat
Berbicara tentang kopi kurang lengkap rasanya kalau tidak menampilkan pandangan Pakar dan konsultan kopi yang cukup tersohor, Lalu Ahmad Alpian.
Menurut Alpian, bisnis kopi di Tanah Air saat ini berkembang pesat melibatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hampir di setiap kota hingga sampai daerah terpencil ada warung kopi dengan nama yang mentereng, meskipun pengetahuan pemilik tentang kopi minim, bahkan ada yang nol. Maka kopi instan menjadi pilihan, harganya murah, hanya butuh air panas bisa langsung diseduh.
Kata Alpian, meski jenis kopi telah berkembang, sebagian pencinta kopi tetap setia dengan rasa khas kopi robusta. Seperti yang telah diketahui, perbedaan kopi robusta dan arabika terletak pada rasanya. Kopi robusta menyuguhkan rasa yang cenderung pahit, sedangkan kopi arabika lebih didominasi rasa asam.
Bila kesulitan memilih kopi robusta yang sesuai, tips cara memilih di bawah ini dapat dijadikan rujukan. Penggemar kopi bisa memilah berdasarkan bentuknya, cupping notes, ataupun jenis blend dengan arabika.
Kopi robusta umumnya tersedia dalam bentuk biji dan bubuk. "Nah, untuk memutuskan bentuk mana yang dipilih, sebaiknya dikenali karakteristik masing-masing,° ujar Alpian.
Bentuk biji
Salah satu perbedaan mencolok antara kopi dalam bentuk biji dan bubuk adalah kesegarannya saat diseduh. Meskipun lebih praktis, kopi bubuk perlahan-lahan akan kehilangan kesegarannya, tergantung pada lamanya kopi tersebut disimpan.
Sementara itu, biji kopi yang digiling sesaat sebelum diseduh memiliki rasa dan aroma yang optimal. Alpian berpesan, bagi yang menyukai rasa fresh pada kopi, kopi robusta dalam bentuk whole bean merupakan pilihan tepat. Namun, pastikan Anda memiliki grinder atau alat penggiling kopi di rumah.
Menyimpan kopi dalam bentuk biji atau whole bean adalah cara terbaik untuk menjaga kesegaran dan rasa kopi lebih lama. Pastikan juga untuk menyimpan kopi dalam wadah kedap udara setelah dibuka dari bungkusnya. Makin sedikit kopi berinteraksi dengan oksigen, makin terjaga pula kesegaran dan rasa asli kopi.
Bentuk bubuk
Menggiling biji kopi persis sebelum diseduh memang menawarkan kopi yang terasa fresh. Di sisi lain, terdapat risiko kekeliruan dalam menggiling apabila belum terbiasa. Pasalnya, bubuk kopi dengan ukuran yang tepat merupakan salah satu kunci bagi nikmatnya rasa kopi.
Sebelum memilih membeli kopi yang sudah dihaluskan (pre-ground), tentukan dahulu karakter seduhan yang ingin dicapai. Ukuran gilingan memengaruhi intensitas rasa dari seduhan kopi. Makin halus gilingan, rasa seduhan kopi akan makin intens. Begitu pula sebaliknya.
Menariknya, kini sudah banyak produsen yang menawarkan custom grind size untuk pembelian kopi dalam bentuk bubuk. Artinya, bubuk kopi tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan Anda.
Pilih berdasarkan favorit Anda
Berbeda dengan kopi arabika, jenis robusta mengandung kafein lebih tinggi dan lebih sedikit gula. Karena itu, kopi robusta cenderung terasa lebih pahit daripada arabika. Selain itu, Anda juga mungkin tidak menemukan tasting notes yang sangat bervariasi seperti pada kopi arabika.
Kebanyakan kopi robusta memiliki earthy flavour, ditutup dengan rasa nutty. Beberapa kopi robusta juga memiliki hint rasa cokelat, kelapa, ataupun gula aren. Sebab itu, pastikan kopi robusta pilihan Anda memiliki tasting notes seperti yang Anda inginkan.
Dapatkan jenis blend dengan kopi arabika
Ekosistem bisnis kopi telah berkembang sedemikian pesat, setidaknya dalam satu dekade terakhir.
Baik produsen maupun penikmat kopi makin banyak bereksperimen dengan rasa, komposisi, serta metode penyeduhan. Sebagai contoh, kopi arabika banyak digemari karena memiliki rasa yang unik dan kompleks. Namun, body yang lebih tebal dimiliki oleh kopi robusta sehingga menciptakan tekstur kopi yang lebih creamy.
Demi tercapainya tekstur dan rasa yang diharapkan, Anda dapat menemukan campuran kopi robusta dengan arabika. Biasanya, coffee blend ini menjadi sangat cocok untuk membuat minuman kopi dengan campuran susu atau gula.
Coffee blend banyak dipakai dalam pembuatan espresso. Salah satu yang dicari dari coffee blend adalah kompleksitas rasa dan keseimbangan rasa. Misalnya coffee blend arabika dan robusta. Kopi jenis arabika bertugas memberikan kekayaan rasa dan aroma. Sementara itu, kopi robusta sering difungsikan sebagai pemberi kekuatan dan body dari espresso yang dibuat.
Coffee blend arabika robusta sangat cocok untuk dijadikan bahan caffè latte dan cappuccino di pagi hari. Selain mendapatkan kompleksitas rasa dari arabika, juga mendapatkan supply kafeinnya tinggi dari campuran kopi robustanya.
Bagi yang senang bereksperimen dengan rasa yang kaya dan body yang cukup tebal, blend merupakan pilihan tepat. Begitu juga bagi Anda yang gemar mengonsumsi kopi bersama susu.
Advertisement