Ngeruwah Bareng, Tradisi Warga Banyuwangi Jelang Ramadhan
Menjelang datangnya bulan Ramadhan masyarakat Banyuwangi mulai melakukan tradisi ziarah dan bersih-bersih makam. Seperti yang dilakukan warga Kelurahan Pengantigan Banyuwangi. Mereka menggelar rangkaian tradisi tahunan yang biasa disebut dengan Ngeruwah Bareng atau dalam bahasa Indonesia diartikan kirim doa bersama.
Salah seorang panitia Ngeruwah Bareng, Didik Nurcahyo menyatakan, Ngeruwah Bareng ini dilaksanakan pada Minggu, 27 Maret 2022. Tradisi ini tidak hanya diikuti orang dewasa tetapi juga melibatkan anak-anak. Acara dimulai membersihkan makam keluarga dan leluhur masing-masing warga.
“Tujuannya memberikan edukasi anak cucu agar mereka tetap menghormati orang tua atau leluhur yang sudah meninggal dunia serta mengetahui akan silsilah kekerabatan ataukeluarga,” jelasnya, Senin, 28 Maret 2022.
Acara kemudian dilanjutkan dengan doa bersama lengkap dengan pembacaan Surat Yasin dan Tahlil di area makam dengan dipimpin tokoh agama setempat. Doa bersama ini untuk mendoakan para keluarga dan leluhur yang sudah meninggal dunia. Uniknya acara ini dilaksanakan di tengah-tengah area makam.
Ngeruwah Bareng ini dilaksanakan tempat pemakaman umum Kerantigan Selatan, Makam Pule dan Makam Dawuhan/Bendo, Kelurahan Pengantigan, Banyuwangi. Acara ini diikuti ratusan warga dari Lingkungan Kerantigan Utara, Kerantigan Selatan dan Lingkungan Gentengan. Warga mulai berdatangan di makam mulai pukul 15.00 WIB.
“Melalui tradisi ini diharapkan semakin mempererat jalinan silaturahin antar warga dan menciptakan kebersamaan dan kerukunan masyarakat,” ungkapnya.
Pada ujung pelaksanaan tradisi tahunan ini dilakukan santunan kepada puluhan anak yatim serta fuqoro masakin. Ini dilakukan sebagai wujud kepedulian masyarakat setempat kepada anak yatim dan warga yang kurang beruntung.
Ngeruwah Bareng diakhiri dengan makan bersama menggunakan ancak. Wadah tradisional yang terbuat dari pelepah daun pisang.
‘Ini sebagai upaya mempertahankan tradisi dan untuk lebih mempererat kebersamaan diantara warga,” pungkasnya.
Advertisement