Astaga, Sekolah di Banyuwangi Berada di Tengah Area Pemakaman
Area pemakaman bagi sebagian orang dianggap sebagai tempat yang angker. Tapi ini tidak berlaku bagi siswa-siswi SDN 2 Sukonatar, Kecamatan Srono. Sebab, sekolah mereka berada di tengah-tengah area tempat pemakaman umum (TPU) Desa Sukonatar, Kecamatan Srono, Banyuwangi.
Baik guru maupun murid, pergi dan pulang dari sekolah melalui pintu masuk yang sama dengan pintu masuk TPU Sukonatar.
"Saya sama sekali tidak takut. Karena sudah biasa. Setiap hari kita lewat di sini berangkat dan pulang sekolah," kata Dimas Anang Maulana, siswa kelas IV SDN 2 Sukonatar, Kamis, 21 November 2019.
Bahkan, kalau ada orang meninggal, Dimas dan teman-temannya seringkali mendekat. Apalagi kalau proses pemakaman terjadi pada jam istirahat, murid-murid SDN 2 Sukonatar ramai-ramai berdatangan. Sebab, pada saat prosesi pemakaman keluarga orang yang meninggal biasanya membagikan uang pada anak-anak.
"Kalau ada proses pemakaman pas jam istirahat kita ramai-ramai ke sana. Dikasih uang Rp5.000.," timpal Arta Surya, teman sekelas Dimas.
Plt. Kepala Sekolah SDN 2 Sukonatar, Rohmiyati, 51 tahun, menerangkan, meskipun lokasi sekolah berada di tengah area pemakaman, namun tidak pernah terjadi hal-hal yang bersifat mistis. Baik itu pada guru maupun murid. Tidak pernah ada yang mengalami keanehan apapun.
"Kita biasanya ada kegiatan malam hari pada saat hari besar keagamaan. Alhamdulillah semuanya lancar, tidak pernah terjadi apapun," jelasnya.
Rohmiyati sendiri mengaku sudah lebih dari 20 tahun mengajar di sekolah itu. Aktivitas anak-anak sehari-harinya juga normal seperti anak-anak sekolah lainnya. Pada saat jam istirahat mereka biasa bermain di halaman sekolah dan di depan sekolah yang berdampingan dengan area TPU.
"Sebenarnya ada jalan lain ke sekolah ini, di sebelah selatan. Tapi jalannya rusak dan tidak cukup untuk mobil. Jadi semuanya lewat pintu masuk area TPU ini," tuturnya.
Dia area TPU Sukonatar ini tidak hanya SDN 2 Sukonatar. Tapi ada dua sekolah lain yang berada di lokasi yang sama yakni TK Dharma Wanita dan SMK PGRI 2 Srono.
Advertisement