Ngeri! Satelit Tangkap Peta Wuhan Merah Menyala Bak Terbakar
Beberapa hari terakhir peta satelit dari Ceko bernama Windy.com menangkap penampakan tak biasa yang menunjukkan tingkat SO2 yang mengkhawatirkan di sekitar Wuhan, China.
Dalam peta satelit tersebut menangkap sulfur dioksida di China bisa menjadi tanda kremasi massal. Selain Wuham kota Chongqing yang juga berada di bawah karantina dari wabah virus corona juga menunjukkan adanya tingkat sulfur dioksida.
Dilansir laman hitekno.com, ilmuwan mengatakan bahwa sulfur dioksida diproduksi dari tubuh dikremasi dan juga pembakaran limbah medis.
Peta satelit tersebut menangkap sulfur dioksida seperti layaknya peta yang terbakar berwarna merah menyala. Warna merah menyala yang ada di kota Wuhan tersebut diduga para pengguna media sosial bisa saja mayat dibakar di pinggiran kota.
Pemerintah China sendiri memutuskan bahwa tubuh korban yang terkena virus corona harus dikremasi dalam pemakaman sederhana untuk mencegah penyebaran publik yang lebih besar.
Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan bahwa tubuh harus dikremasi segera. Meski belum terferivikasi bahwa adanya pejabat yang menyembunyikan jumlah kematian lebih tinggi dari yang dilaporkan dengan kremasi massal.
Namun penampakan merah menyala di peta kota Wuhan yang memperlihatkan tingkat sulfur dioksida yang tinggi menunjukkan jumlah besar mayat yang telah dikremasi di kota tersebut.
Peta satelit yang berbasis dari Ceko bernama Windy.com yang menunjukkan tingkat sulfur dioksida di Wuhan pada 1.351 mikrogram per meter kubik selama akhir pekan.
Sebagai perbandingan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa dosis 500 mikrogram tidak boleh dilampaui lebih dari 10 menit.
Menurut peta, level S02 lebih rendah hari Kamis, 13 Februari 2020, tetapi Wuhan dan Chongqing masih menonjol di sebagian besar China.
Para Ilmuwan mengatakan bahwa tubuh yang dikremasi melepaskan SO2 bersama dengan polutan lain termasuk nitrogen oksida. WHO mengatakan adanya paparan sulfur dioksida yang tinggi atau berkepanjangan dapat menyebabkan risiko serius bagi kesehatan.
Gas tersebut dapat menyebabkan risiko asma, radang paru-paru dan penurunan fungsi paru-paru. Hingga kini virus corona berasal dari Wuhan telah menyebabkan lebih dari 1.000 orang meninggal dunia dan 4.500 an terjangkit.