Ngeri, Pembacokan dalam TPS di Bima NTB
Aswadin, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 02 di Desa Waduwani, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi korban pembacokan. Tragedi ini terjadi saat pria berusia 32 tahun itu bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS), Rabu 27 November 2024 sekitar pukul 08.00 WITA.
Kasat Reskrim Polres Bima, Iptu Abdul Malik menjelaskan, pelaku berinisial AL, usia 32 tahun, warga setempat. Peristiwa itu berawal saat AL datang ke TPS untuk memberikan hak suara.
Setelah menyerahkan surat pemberitahuan ke petugas TPS, lanjut Iptu Abdul Malik, AL lalu masuk dan duduk di kursi tunggu TPS. Saat namanya dipanggil, AL seketika berdiri lalu mengeluarkan parang dari pinggangnya.
AL tanpa ampun membacok korban secara berulang kali. Warga dan petugas keamanan yang melihat kejadian tersebut sontak berupaya melerai dan mengamankan pelaku. Akibatnya, proses coblosan yang dilakukan warga pun terpaksa dihentikan sementara hingga kondisi lokasi kondusif.
"Pelaku melakukan pembacokan sebanyak tiga kali ke arah punggung, leher, dan kepala korban," ujar Iptu Abdul Malik.
Akibat luka serius yang dialami, korban langsung dibawa ke Puskesmas Woha untuk mendapat perawatan. Sementara AL digiring ke Mapolres Bima guna proses hukum lebih lanjut.
Kasus ini ternyata beda motif dengan carok di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, Minggu 17 November 2024 sekitar pukul 17.00 WIB.
Kasus tersebut dipicu beda jagoan yang diusung dalam Pilkada serentak. Sedangkan kasus di TPS Bima ini dipicu api cemburu. AL cemburu pacarnya dekat dengan Aswadin.
"Penganiayaan tersebut murni masalah pribadi dan tidak ada kaitannya dengan Pemilu. Kebetulan korban adalah Ketua KPPS 2 Desa Waduwani," tegas Iptu Abdul Malik.
Advertisement