Ngeri! Aksi Begal Bercelurit di Depok Terekam CCTV
Kawanan begal kembali beraksi. Mereka menyerang korban dengan celurit di Jalan Dewi Sartika, Pancoran Mas, Kota Depok, Selasa dinihari, 24 April 2018. Peristiwa itu terekam kamera CCTV.
Berdasarkan rekaman CCTV, terlihat jelas detik-detik bandit merampok korban. Awalnya, salah satu pelaku berhelm turun dari atas motor Honda Beat warna pink sambil mengacung-acungkan celurit mendekati korban.
Pelaku kemudian menodongkan celurit dan memaksa korban menyerahkan handphone miliknya. Saat kejadian berlangsung, ada pedagang nasi goreng, warga yang duduk di depan sebuah toko, dan beberapa warga di dekat lokasi kejadian yang menyaksikan peristiwa itu.
Namun warga tampaknya tidak berani mencegah karena pelaku membawa celurit. Pelaku langsung menyerang korban ketika korban mencoba mempertahankan ponsel yang diminta pelaku.
Pelaku kemudian menyabetkan celurit ke dada kiri korban, tapi korban masih bertahan. Pelaku juga memaksa korban menyerahkan uang Rp 50 ribu, tapi korban berusaha bertahan.
Sampai akhirnya pelaku menyabetkan sekali lagi celuritnya ke perut korban. Setelah berhasil merampas harta korban, ketiga pelaku melarikan diri.
Polisi saat ini masih mengejar ketiganya. Sementara Syaifullah segera dilarikan ke Rumah Sakit Fatmawati untuk mendapat pertolongan medis. Korban mendapatkan 3 jahitan di dada dan 4 jahitan di perut.
Polisi telah mengidentifikasi komplotan bandit bercelurit tersebut. Para pelaku diduga sudah beraksi dua kali di kawasan Depok.
“Diduga pelaku yang sama. Kejadian ada di dua lokasi, di Pancoranmas dan di Beji,” kata Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Bintoro kepada wartawan di Mapolresta Depok, Jalan Margonda Raya, Depok, Rabu (25/4/2018).
Sebelum merampok korban Syaefull Abdurahman Effendy di Pancoranmas, para pelaku diduga merampok warga di Jalan Tanah Baru, Beji, Depok di sebuah warung ‘Berkah’. Para pelaku saat itu mendatangi korban yang sedang ngopi di warung kopi.
“Korban tidak terluka, tapi di lokasi di warung kopi itu pelaku mengambil handphone Oppo,” terang Bintoro.
Dari hasil analisis polisi, komplotan pelaku di Beji dan Pancoranmas ada kemiripan. “Terekam juga, bahwa memang ciri-cirinya sama dari helm dan pakaiannya sama,” sambungnya.
Lokasi kejadian pembegalan Syaefull ada di depan bangunan ruko toko elektronik Harapan Baru. Toko itu belum buka. Iyus, penjaga toko perabot yang berada di samping TKP, mengaku tidak mengetahui kejadian itu. Dia hanya mendengar cerita dari warga.
“Saya nggak di TKP. Sudah pulang. Soalnya, toko tutup jam 6 sore. Saya denger sih cerita dari tukang gorengan. Dia ngaku ada di TKP,” ujar Iyus, Rabu (25/4/2018).
Sama halnya dengan Hasan, tukang parkir di toko Harapan Baru. Dia hanya tahu kejadian itu dari intel polisi, lantaran tokonya tutup pada malam hari.
“Kejadiannya malam. Katanya dicelurit waktu lagi makan nasi goreng di depan toko Harapan Baru, tapi nggak tahu persis kejadiannya,” imbuhnya. (*)
Advertisement