Ngeri, Akses Pintu Masuk Pendopo Sidoarjo Jadi Lautan Sampah
Ratusan pengunjuk rasa dari Gerakan Pekerja Kebersihan Seluruh Indonesia (Gapeksi) Sidoarjo menumpahkan gerobak mereka yang berisi sampah di depan pintu Pendopo Sidoarjo. Akibatnya akses pintu masuk Pendopo Delta Wibawa Kabupaten Sidoarjo menjadi lautan sampah.
Mereka menuntut bertemu secara langsung dengan orang nomor satu di Sidoarjo, Bupati Ahmad Muhdlor Ali, namun tak kunjung ditemui. Ratusan pengunjuk rasa ingin menyampaikan keberatan mengenai adanya kenaikan tarif angkut sampah.
Ahmad, salah satu anggota Gapeksi Sidoarjo mengaku kecewa dengan sikap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor. Oleh karenanya ia bersama ratusan pengunjuk rasa membuang sampah yang diangkut menggunakan gerobaknya masing-masing ke akses pintu masuk Pendopo.
“Saya kecewa, dari tadi pagi disini dengan lainnya, tidak ada hasilnya. Belum ketemu Bupati, gara-gara biaya angkut yang dinaikkan, awalnya satu juta jadi empat juta sekali angkut dari TPS ke TPA,” ucap Ahmad, Rabu 20 Desember 2023.
Sementara itu, ditemui di lokasi AKP Sugeng Sulistyono Wakasatlantas Polresta Sidoarjo mengatakan, aksi demo ini diwarnai dengan menumpahkan sampah di depan pintu pendopo.
Aksi demo didominasi oleh bapak-bapak yang biasanya membersihkan sampah di kampung-kampung Kecamatan Jabon, Porong, Waru, dan Sidoarjo Kota. Mereka sengaja membawa bak yang berisi penuh sampah.
“Mereka sudah orasi kurang lebih 30 menit di depan pendopo, menyampaikan aspirasinya, tapi belum ada titik temu. Sehingga pelampiasannya semua sampahnya di gerobak ditumpahkan di depan pintu pendopo," bebernya.
Kesal tak ditemui Bupati Gus Muhdlor, ratusan pengunjuk rasa itu pergi meninggalkan tumpukan sampah yang berserakan hingga menutupi akses masuk pendopo.
Akibatnya, petugas kebersihan Pemkab Sidoarjo terpaksa menutup jalan jalur Cokro Timur dan Cokro Barat untuk dibersihkan, imbas licin dampak sampah yang mengandung air.
Hingga kini, Pemkab Sidoarjo maupun korlab aksi terkait klarifikasi atas demonstrasi masih berusaha dihubungi.