Ngebul Darjo, Olahan Limbah Ikan Makarel Karya Mahasiswa ITS
Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil memanfaatkan limbah atau food waste ikan makarel dari industri olahan ikan kalengan menjadi produk makanan lezat dengan nama Ngebul Darjo.
Inovasi produk makanan ini dibuat oleh Fakhrudin Naufal Ansori dan Hafizh Muhammad Rozaan dari Teknik Infrastruktur Sipil, Adella Fajrin Nafiah dan Fandhi Al Idrus Dwi Saputra dari Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), serta Anisa Luthfiah Amalia dari Departemen Manajemen Bisnis ITS.
Mewakili tim, Fakhrudin Naufal Ansori menyampaikan, produk Ngebul Darjo merupakan ikan makarel asap dan ikan makarel suwir pedas. "Nama Ngebul Darjo berasal dari kata ‘kebul’ yang berarti asap, sedangkan Darjo diambil dari nama kota Sidoarjo yang merupakan asal makanan ini," katanya, Senin, 24 Mei 2021.
Menariknya, lanjut Fakhrudin, dalam bisnis ini mereka memanfaatkan food waste dari industri olahan ikan kalengan yang dijual oleh pengepul di Sidoarjo. Di mana ikan makarel dari industri tersebut banyak tereliminasi karena ukuran yang tidak memenuhi standar industri. “Meski begitu, sebenarnya ikan ini memiliki nutrisi yang sama, masih segar, dan layak diolah,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Fakhrudin menyampaikan bahwa inovasi dari Ngebul Darjo ini adalah dari pengolahannya. Biasanya ikan asap menggunakan ikan cakalang atau ikan tuna. Namun Ngebul Darjo mampu mengolah ikan makarel tersebut menjadi ikan asap yang memiliki cita rasa khas dibandingkan dengan olahan ikan asap pada umumnya.
Fakhrudin menambahkan, Ngebul Darjo menggunakan pengawetan asap batok kelapa yang menjadikan produk mereka memiliki aroma asap yang khas dari ikan makarel. Untuk ketahannya jika disimpan dalam freezer bisa bertahan hingga dua bulan
Untuk harga Ngebul Darjo sendiri mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 40 ribu tergantung ukurannya.
Bisnis inovatif inipun telah diikutkan dalam kompetisi Edutainer Nusantara Fair (ENF) Indonesia dan harus melalui seleksi yang cukup ketat dalam waktu dua bulan. Mulai dari seleksi tahap abstrak, proposal, finalis, hingga presentasi secara daring. "Alhamdulillah, dengan persaingan yang sangat kompetitif tersebut kami bisa meraih (medali) perak di ajang ini,” tutur Fakhrudin.
Selain itu, Ngebul Darjo menuai banyak apresiasi dari konsumen hingga dewan juri selama kompetisi ENF. Selain merupakan produk olahan ikan dengan bumbu tradisional khas Indonesia, Ngebul Darjo juga menjadi salah satu solusi dalam mendukung kampanye gemar makan ikan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.
"Dalam skala yang lebih luas kami juga ingin memberdayakan masyarakat di sekitar Kabupaten Sidoarjo untuk tergabung dalam produksi Ngebul Darjo,” pungkas Fakhrudin.