Ngawi Perluas Lahan Pertanian Ramah Lingkungan
Jumlah lahan Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLH) di Kabupaten Ngawi diperluas. Penambahan lahan untuk ketahanan pangan nasional yang merupakan salah satu strategi menyejahterakan rakyat.
Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Ngawi, Supardi, progres program Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan Kabupaten Ngawi pada tahun 2023 seluas 8.941 hektare.
Sementara di bulan Mei tahun 2024 ada penambahan lahan seluas 3.892 hektare, dan total luasan lahan PRLB) saat ini 12.833 hektare atau 25,11 persen dari total luas baku sawah di Kabupaten Ngawi
“Luasan tersebut akan terus bertambah seiring dengan pengembangan inovasi melalui 100 lumbung moltahun 2024,” jelasnya di acara Gerakan Tanam Padi Bersama, di area persawahan Desa Klitik, Kecamatan Geneng dikutip ngawikab.co.id, Jumat 31 Mei 2024.
Supardi menyebutkan, langkah program pengembangan untuk mendorong pertanaman padi di Ngawi antara lain, Electricity for Farming yang bekerjasama dengan PLN, mandiri benih In-situ di Ngawi. Tujuannya agar benih mudah didapat, serta hilirisasi pertanian bekerjasama dengan offtaker, “Yang menampung hasil panen padi di Kabupaten Ngawi,” lanjutnya.
Kemudian, lanjut Supardi pihaknya juga melakukan mitigasi terhadap dampak kemarau, “Di antaranya perbaikan irigasi tersier, perpompaan, sumur submersibble, penyediaan varietas toleran kering, serta bantuan benih,” jelasnya.
Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Pemerintah Kabupaten Ngawi terus upayakan peningkatan ketahanan pangan nasional yang merupakan salah satu strategi menyejahterakan rakyat. “Karena pangan menjadi suatu hal yang wajib untuk bisa dijadikan progam prioritas secara nasional,” katanya di acara Gerakan Tanam Padi Bersama, di area persawahan Desa Klitik, Kecamatan Geneng.
Untuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional menurut Ony Anwar diperlukan komitmen bersama untuk mewujudkan ketahanan pangan menuju kedaulatan pangan.