Nganjuk Longsor, Emil Berharap Korban Segera Ditemukan
Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim), Emil Elestianto Dardak menyampaikan duka cita atas peristiwa tanah longsor di Selopuro, Ngetos, Nganjuk, Minggu, 14 Februari 2021 petang kemarin.
Emil mengatakan, seluruh jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim turut berduka cita atas peristiwa longsor tersebut. Apalagi bencana alam itu telah menelan beberapa korban jiwa.
“Kita semua turut berduka atas bencana longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Nganjuk yang terjadi kemarin menjelang malam,” kata Emil, Senin, 14 Februari 2021.
“Telah terdapat korban jiwa, dan kita semua mendoakan semoga amal ibadahnya diterima dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," tambah Emil.
Atas terjadinya peristiwa itu, sebanyak 20 orang sempat dinyatakan hilang. Namun, empat orang sudah ditemukan, dua orang dalam kondisi hidup dan langsung mendapat perawatan medis, dua orang lainnya sudah meninggal dunia.
Oleh karena itu, kata Emil, dirinya berharap agar tim pencari bisa menemukan para korban tersisa. Dan berdoa supaya proses evakuasi bisa berjalan lancar.
"Masih ada warga hilang yang belum bisa diketemukan. Semoga seluruh insan yang berjuang di lapangan diberikan keselamatan, dan warga yang terdampak mendapatkan ketabahan," jelasnya.
Di sisi lain, Emil juga meminta agar tim evakuasi korban lebih berhati-hati selama bertugas. Pasalnya, cuaca hujan di lokasi tersebut dapat memicu bencana longsor susulan.
"Mengingat operasi pencarian dalam kondisi tanah longsor dan cuaca hujan berpotensi mengalami longsor susulan sehingga pencarian harus penuh kehati-hatian," tutupnya.
Sebelumnya, Sedikitnya 16 orang dikabarkan hilang dalam bencana longsor di Kabupaten Nganjuk pada Minggu 14 Februari 2021. Bencana bermula dari hujan deras yang turun pada pukul 14:30 WIB, disusul longsor di Dusun Selopuro, Desa/Kecamatan Ngetos RT 01/RW 06, sekitar pukul 18.00 WIB.
Selain belasan orang yang hilang, sebanyak 14 orang dikabarkan mengalami luka dan sedang dirawat di Puskesmas Ngetos. Sementara 16 warga diungsikan lantaran rumahnya tertimpa longsoran.