Ngaji di Surabaya, Gus Iqdam Singgung Walikota, Bonek hingga Para Sunan
Pemerintah Kota Surabaya telah menggelar pengajian akbar dalam rangka menyambut Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731, bersama K.H. Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam di Taman Surya, Balai Kota Surabaya, Jumat 10 Mei 2024 malam.
Dalam tausiyahnya, Gus Iqdam menyinggung kenikmatan yang dirasakan oleh segenap penduduk Kota Surabaya sehingga dapat bertahan sampai usia 731 tahun adalah karena kecakapan para pemimpinnya dari masa ke masa.
"Melu bangga karena pemimpinnya ket riyin, ket Bu Risma, Pak Eri, Pak Armuji dan bahkan menjadi salah satu kota yang sering mendapat penghargaan. Kesuksesan dan penghargaan dan ditakdirkan memiliki walikota yang luar biasa ini adalah berkat dari Allah SWT." ujar Gus Iqdam.
Kenikmatan yang dirasakan oleh Kota Surabaya juga selain karena para pemimpinnya, seperti kehadiran para ulama besar yang menetap dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Juga kekompakan yang dihadirkan para penggemar setia klub Persebaya atau identik disebut dengan Bonekmania.
"Ada jimat kita, Mbah Sunan Ampel, Sunan Bungkul, juga Bonekmania dengan kerukunan dan kekompakannya yang nribun sakmunu akeh e, ini luar biasa. Lewat sepak bola, kita bisa mengimplementasikan dengan baik kerukunan iku," katanya.
Gus Iqdam juga mengatakan kepada masyarakat Kota Surabaya yang hadir mengikuti pengajian juga harus berani menyatakan bahwa Kota Surabaya adalah kota istimewa. Bukan malah mengkritik dan berkomentar negatif.
"Munyine seje, dan ini bahkan kadang dari orang Surabaya sendiri, sesuk bar subuh iki ada orang-orang yang tidak bersyukur akan bilang 'Masyaallah kok koyok ngene pengajian, shalawatan'. 731 tahun usia Kota Surabaya, jenengan kudune punya jiwa bersyukur," tegasnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II ini juga mengajak kepada seluruh umat yang hadir, untuk tidak hanya memberi kritik dan komentar yang pedas saja kepada Kota Surabaya. Sebaiknya, masyarakat juga dapat bertindak yang baik, seperti ikut menjaga kebersihan kota.
"Wong iku lek mampu bersyukur di dalam hatinya 'Masyaallah nikmatnya Gusti Allah', iki barokah, dan setelah itu mereka berupaya dan berdoa agar Kota Surabaya lebih baik lagi. Dia tidak hanya berkomentar, cuman jadi provokator," ungkapnya.
Gus Iqdam juga mengatakan, kegiatan-kegiatan bernada positif dan bernuansa religius yang dihadirkan lewat pengajian harus tetap dipertahankan oleh Pemerintah Kota Surabaya.
Dengan itu, maka Kota Pahlawan akan selalu dianugerahi dengan kenikmatan, lewat berbagai penghargaan dan pemimpin yang pawai dan mampu dalam menahkodai Kota Surabaya.
"Saya yakin kita tidak akan kehilangan kesuksesan dan penghargaan yang didapat oleh Kota Surabaya. Saya yakin kenikmatan untuk Kota Surabaya akan selalu datang dan Insya Allah pemimpin baik muncul dari Kota Surabaya," pungkasnya.