NgabubuTrip, Ngabuburit sambil Nge-trip Destinasi Jogja
Atraksi menjadi salah satu aspek penting dalam pengembangan pariwisata selain Akses dan Amenitas. Kreativitas dalam mengemas atraksi menjadi kunci keberhasilan dalam menarik wisatawan.
Itulah yang kemudian dikembangkan oleh Pengelola Wisata di Kawasan Candi Banyunibo dan Tebing Breksi.
Destinasi wisata di selatan Prambanan ini memiliki akses yang baik dan amenitas yang memadai. Wisatawan pun semakin banyak.
Menuju lokasi Candi Banyunibo, hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit dari pusat kota Jogjakarta. Jalanannya pun sudah bisa dilalui mobil tanpa hambatan. Jaraknya hanya sekira 10 km dari Bandara Adisucipto.
Agar para wisatawan datang, dan datang lagi, sejumlah atraksi baru dikreasi. Di dekat Candi Banyunibo, misalnya, kini dibuka Pasar Digital Banyunibo. Aneka jajanan tradisional dan langka bisa didapat di sini.
Pasar ini buka setiap hari di bulan Ramadhan. Menyediakan menu untuk mereka yang Ngabuburit. Mencari takjil untuk berbuka.
Menu makanan yang disajikan antara lain, Cenil, Apem, Pecel khas Prambanan. Ada pula minuman unik dan menyehatkan, misalnya saja wedang uwuh.
Nah, menyambut ramainya pengunjung di kawasan Candi Banyunibo tersebut, juga kawasan Tebing Breksi, kini disediakan Paket Jeep Wisata Shiva Plateau Prambanan. Paket Jeep Wisata ini sebelumnya sudah ada. Namun, selama Ramadhan ini dibuat paket khusus NgabubuTrip.
Ya, Ngabuburit alias menunggu waktu berbuka sekaligus trip. Berwisata keliling sejumlah destinasi wisata di sekitar. Kemudian diakhiri dengan menu berbuka di Pasar Banyunibo.
"Nikmati sensasi kearifan masyarakat dan berbuka dengan kuliner tradisional nan langka di Pasar Banyunibo," tegas Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Dra Hj Sudarningsih MSi.
NgabubuTrip ini mengambil start di Taman Tebing Breksi dan Candi Banyunibo. Tersedia tiga paket. Yakni Paket Short (Rp 350 ribu), Paket Medium ( Rp 450 ribu) dan
Paket Long (Rp 550 ribu). Start jam 16.00 di Tebing Breksi atau Candi Banyunibo
"Khusus edisi NgabubuTrip ini, setiap paket free hidangan berbuka di Pasar Digital Banyunibo," tambah Analis Kebijakan Pemasaran dan Informasi Pariwisata Dinas Pariwisata Sleman Kus Endarto.
Kus Endarto lantas merinci jalur trip masing-masing paket. Short Trip (jarak dekat) start dari Tebing Breksi - Candi Banyunibo - T Banyunibo - Selo Langit- Batu Papal-Candi Ijo - Breksi.
Medium Trip (jarak sedang) start dari Tebing Breksi - Spot Riyadi - Candi Banyunibo - Candi Dawangsari - Embung Pandanrejo - Candi Banyunibo - T Banyunibo - Candi Ijo - Taman Breksi.
Sedangkan untuk Long trip (jarak jauh) diawali dari Tebing Breksi - Candi Banyunibo - T Banyunibo - Tebing Tinjon - Sorogedug - Domes - Bukit Teletubis - Jatibon - B Klumprit - Selo Langit - Candi Ijo - Tebing Breksi.
Memasuki senja, tentunya hal yang tak boleh dilewatkan adalah melihat matahari terbenam. Sunset di Banyunibo juga tak kalah ciamik dengan spot sunset di daerah lain.
Sudah kebayang, kan? Bagaimana serunya NgabubuTrip di Banyunibo setiap sore jelang berbuka? Menjelajah candi, menikmati budaya, 'menangkap' sunset hingga makanan tradisionalnya.
Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, keindahan serta kemasan destinasi wisata di Yogyakarta tidak perlu diragukan. Yogyakarta memiliki nature dan culture yang keren. Hal itu didukung dengan SDM yang kreatif.
“Apa yang dimiliki Yogyakarta sungguh lengkap. Mereka memiliki 3A yang kuat. Nature, culture, dan manmade-nya juga keren. Belum lagi SDm yangn kreatif dan mampu mengemas sebuah paket wisata atau menghadirkan destinasi yang ciamik. Contohnya adalah NgabubuTrip di Banyunibo. Layak buat dicoba,” paparnya.
Di Bulan Ramadan ini, Menteri Pariwisata Arief Yahya meluncurkan program Pesona Wisata Ramadan. Menurutnya, program ini dikuncurkan karena jumlah wisatawan mancanegara (wisman) pada saat bulan Ramadan turun.
Wisatawan nusantara (wisnus) juga turun, namun untuk (wisnus) masih terkompensasi saat Lebaran. “Untuk wisman tidak tergantikan, jumlahnya turun 50 persen. Oleh karenanya kita membuat banyak program. Terutama bagi wisman yang tidak sensitif dengan puasa. Kita jual paket tiga hari dua malam sekitar Rp 1 Juta atau 100 dolars Singapura, menarik bukan?” kata Menpar Arief Yahya. (*)
Advertisement