Nezar Patria, Mantan Ketua AJI yang Kini Jadi Wamen Kominfo
Karier Nezar Patria, merangkak pelan dan pasti. Aktivis yang pernah diculik di era Orde Baru ini memasuki babak baru. Dia diangkat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Wakil Menteri Komunikasi dan Informasi (Wamenkominfo) dalam pelantikan pada Senin 17 Juli 2023.
Posisi Nezar Patria diangkat menjadi Wamenkominfo ini, tentu saja bukan menjadi dunia baru. Pasalnya sebagai orang yang bergelut di dunia jurnalistik, tentu tak membuatnya kaku jika mendapat posisi penting di Kementerian Kominfo.
Maklum, darah jurnalis bagi pria yang lahir 5 Oktober 1970 ini, telah melekat di tubuhnya. Orang tuanya adalah Pemimpin Umum Harian Serambi Indonesia, almarhum Sjamsul Kahar.
Namun jauh hari sebelumnya, Nezar Patria adalah aktivis yang kuliah di jurusan Filsafat Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta. Dia tercatat dan terlibat aktivis pro demokrasi di tahun 1990 hingga 1998, tatkala reformasi bergulir.
Setelahnya, Nezar, berkiprah di dunia jurnalis. Di antaranya di Majalah DR tahun 1999-an. Selanjutnya menjadi jurnalis di Majalah Tempo hingga tahun 2008, pernah menjadi Wakil Pemimpin Redaksi CNNIndonesia.
Tulisan Nezar juga pernah memenangkan Journalism for Tolerance Prize tahun 2003, yang diprakarsai International Federation of Journalist (IFJ) di Manila, Filipina. Tulisan tersebut dimuat di Majalah Tempo, atas hasil liputan investigasi kerusuhan Mei 1998 silam.
Tak hanya itu, kepeduliannya atas sesama jurnalis juga ditunjukkan dengan ikut bergabung di tim misi pembebasan wartawan RCTI Feri Santoro yang disandera anggota Gerakan Aceh Merdeka di Aceh, tahun 2004 silam.
Sementara dalam karier di keorganisasian, Nezar Patria juga pernah menjadi Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) periode kerja 2008-2011. Nezar pernah menjadi anggota Dewan Pers dan menjadi Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga periode 2016-2019 lalu.
Di sela-sela kesibukannya sebagai Staf Khusus Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Nezar Patria menyempatkan mengunjungi Kantor Redaksi Ngopibareng.id di Jalan Taman Gayungsari Barat II/12 Surabaya.
Tak ada agenda khusus kedatangan Nezar Patria ini Kantor Ngopibareng.id selain ingin bersilaturahmi dengan awak Ngopibareng.id khususnya CEO Ngopibareng Arif Afandi dan Pemimpin Redaksi M. Anis. Asal tahu saja, sebelum menjadi staf khusus kementerian, Nezar Patria juga dikenal sebagai jurnalis. Tak heran jika para jurnalis senior ini sudah berteman akrab.
Kedatangan Nezar Patria ini ditemani oleh Pemimpin Redaksi www.Beritajatim.com Dwi Eko Lokononto dan Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur Arief Rahman yang juga Pimpinan Umum www.lensaindonesia.com
Obrolan pun kemudian mengalir gayeng. M. Anis bercerita tantangan berat selama menjadi pemimpin redaksi Ngopibareng.id adalah saat pandemi COVID-19 yang lalu. "Dalam catatan saya, ada 48 jurnalis yang meninggal karena COVID-19 yang lalu. Hitungan itu padahal saat COVID-19 masih berjalan," kata Anis. "Tapi alhamdulillah semuanya yang di sini bisa lolos. Baik orangnya maupun perusahaannya," tambahnya.
Kini, mendekati akhir masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, muncul masalah di kasus dugaan korupsi di Kominfo yang menyeret Jhonny G Plate yang tersandung kasus hukum.
Rupanya kasus di Kominfo itulah yang membawa Nezar Patria, didapuk jadi Wakil Menteri Kominfo, mendampingi Menteri Kominfo yang baru yaitu Budi Arie Setiadi.