Netralisasi Isu Kebencian, Tantangan Media Islam Moderat
“Lima tahun belakangan politik identitas sangat tinggi. Media Islam (moderat) harus bisa menetralisasi isu-isu agama yang bernuansa kebencian. Tapi dengan isu-isu yang tak lepas dari moderasi beragama, seperti toleransi dan kebersamaan".
Demikian dikatakan Kasubag TU Puslitbang Bimas Islam Kemenag RI Rizki Riyadu Topeq melalui layanan zoom, dalam keterangan Sabtu, 12 Desember 2020.
Ia menegaskan hal itu, terkait kegiatan Kementerian Agama (Kemenag) RI melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, melakukan kerja sama dengan sindikasi media Islam dalam rangka menyebarkan konten-konten keagamaan berdasar pada prinsip moderasi beragama.
Oleh karena itu, Puslitbang Bimas Islam Kemenag RI bersama El-Bukhari Institute menggelar Konsolidasi Pengelola Media: Promoting Moderasi Beragama untuk Sindikasi Media Islam di Hotel Bluesky, Jl Raden Saleh, Jakarta Pusat, pada Jumat 11 Desember 2020.
Pada kesempatan itu, hadir beberapa media Islam. Di antaranya NU Online, Alif.id, Islami.co, bincangmuslimah.com, bincangsyariah.com, harakah.id, dan Aswaja TV yang melakukan diskusi dalam rangka berupaya mengarusutamakan konten moderasi beragama di dunia digital.
Rizki Riyadu Topeq menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang dilakukan ini. Sebagai penggagas moderasi beragama, katanya, Kemenag RI berharap media Islam punya persepsi sama soal pentingnya moderasi beragama.
Lebih jauh ia berharap, sosialisasi moderasi beragama ke depan bisa juga merambah dan merangkul berbagai organisasi keagamaan yang lain, tidak hanya Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah saja.
“Kalau sosialisasi moderasi beragama bisa meluas, tahun depan kita bisa adakan Kongres Media Islam. (Pesertanya) tidak hanya NU dan Muhammadiyah,” ungkap Rizki.
Ia beralasan, Kemenag RI melalui Puslitbang Bimas Islam ingin menginisiasi agar diselenggarakan Kongres Media Islam untuk menyebarkan konten moderasi beragama. Tujuannya, kata Rizki, tentu saja untuk menjaga kondusivitas dan menjaga persatuan.
“(Dan) tidak saling menjatuhkan. Kalau memang memungkinkan, kita fasilitasi itu (Kongres Media Islam). (Kita) saling mensupport,” katanya.
Dalam kesempatan, Pemimpin Redaksi NU Online Ahmad Mukafi Niam turut ambil bagian. Selain itu, hadir pula sebagai pembicara Direktur Numedia Digital Indonesia Savic Ali yang mendiskusikan soal pengarusutamaan moderasi beragama melalui media. Selain itu hadir pula perwakilan pengelola media Islam moderat lainnya.
Acara yang berlangsung selama kurang lebih tiga jam ini, digelar dengan tetap memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Kemudian masing-masing perwakilan pengelola media Islam moderat itu mengutarakan berbagai proyeksi ke depan, terutama dalam rangka menyebarkan berbagai konten keislaman yang berprinsip moderasi pada 2021 mendatang.