Netflix PHK 150 Karyawan
Netflix melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 150 karyawan. Perusahaan mengklaim rugi karena kehilangan pelanggan dalam jumlah besar. Pendapatan pun anjlok. PHK ini setara 2 persen dari total 11.000 karyawan Neflix. Pemberitahuan PHK disampaikan melalui email.
"Sayangnya, kami melepaskan sekitar 150 karyawan hari ini, sebagian besar berbasis di AS," ungkap juru bicara Netflix, Erika Masonhall, dikutip dari The Verge, pada Rabu 18 Mei 2022.
Perusahaan layanan streaming itu menyatakan PHK dilakukan karena perkembangan bisnis, di mana pendapatan perusahaan menurun sejalan dengan berkurangnya jumlah pelanggan.
"Seperti yang kami jelaskan tentang pendapatan, pertumbuhan pendapatan kami melambat berarti kami juga harus memperlambat pertumbuhan biaya kami," jelas Erika Masonhall.
Penurunan jumlah pelanggan salah satunya diduga karena ada penyebaran kata sandi pada akun berbayar yang ditawarkan perusahaan. Saat ini, perusahaan mencatat ada 222 juta rumah tangga yang berlanggan dan 100 juta rumah tangga tambahan melalui layanan berbagi akun.
Kendati begitu, manajemen memastikan PHK tidak dilakukan karena kinerja karyawan yang sudah tidak sesuai. Lebih lanjut, proses PHK akan dilakukan kurang dari sebulan ke depan. Tujuannya, agar perusahaan bisa segera memangkas beban biaya.
"Kami bekerja keras untuk mendukung mereka melalui transisi yang sangat sulit ini," imbuh Erika Masonhall.
Di sisi lain, Co-CEO Netflix, Reed Hastings mengatakan perusahaan tengah mempertimbangkan tarif layanan streaming yang lebih rendah kepada pelanggan. Harapannya, hal ini bisa mendatangkan pelanggan baru.
Sejauh ini perusahaan Amerika Serikat ini tidak menerima iklan untuk dipasarkan di platform streaming mereka. Sehingga, mereka tidak bisa menggali pendapatan dari iklan.