Nestapa Warga Galunggung Malang Jadi Langganan Banjir Tiap Tahun
Suyono tengah berteduh dari teriknya siang di Jalan Galunggung, Kelurahan Gadingkasri, Kota Malang. Pria berusia 53 tahun itu menghisap sebatang rokok kretek. Ia duduk santai di sebuah bangku kayu.
“Waktu banjir beberapa minggu lalu itu, ada tiga ruko yang terendam di sini. Airnya sampai selutut,” Suryono membuka obrolan, Selasa 5 Desember 2023.
Suyono mengenal kondisi lingkungan ini karena berprofesi sebagai juru parkir di sebuah kompleks ruko di Jalan Galunggung. Di kompleks itu ada 10 deretan ruko. Tiga unit ruko terendam banjir, pada 24 November 2023.
“Lalu di bangunan sebrangnya ruko ini juga ikut terendam air. Di seberang kanan itu kan ada kost putri, itu juga kemasukan air. Penghuni kosnya keluar semua. Menguras air,” tuturnya.
Bahkan, rumah Suyono di kawasan Jalan Jombang, RT 01 RW 03 juga ikut terkena limpasan banjir dari Jalan Galunggung. Ia mengatakan, ada sekitar empat rumah yang terdampak banjir di lokasi itu.
Beruntung rumah Suyono tidak ikut terendam banjir. Lokasinya lebih tinggi. “Kalau rumah saya tidak kena, karena kan jalannya itu menanjak lagi,” ujarnya.
Saat banjir datang, lanjut Suyono, kondisi parkiran sepi dari kendaraan. Hanya ada beberapa sepeda motor milik karyawan ruko yang ada di lokasi.
“Sama karyawan ini motornya dinaikkan ke ruko saat banjir. Kalau terendam air sudah tidak bisa jalan lagi itu motornya,” tutur dia.
Jalan Galunggung ini memang menjadi langganan banjir setiap tahunnya. Tapi, menurut Suyono, banjir yang paling parah terjadi pada tahun lalu.
“Tahun lalu semua deretan ruko ini kemasukan air semua. Kalau tahun ini ada tiga,” ujarnya.
Suyono mengatakan bahwa banjir yang terjadi di daerah Galunggung, Kota Malang ini disebabkan oleh masifnya pembangunan ruko serta perumahan di tepi sungai.
“Jadi saya rasa ini salah masyarakat sendiri karena lahannya sudah menjadi ruko dan orang-orang bangun rumah di tepi kali,” jelasnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Walikota Malang, Wahyu Hidayat mengatakan, daerah Galunggung, Soekarno-Hatta, Sulfat-Sawojajar, dan Veteran menjadi prioritas dari Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPRKP) Kota Malang.
“Saat ini sedang berproses langkah solusinya secara teknis,” ujarnya.
Advertisement