Nesa Alana Karaisa Ditemukan di Pasuruan, Dia Dibawa Sang Tante
Nesa Alana Karaisa atau akrab disapa Ara viral di media sosial. Bocah perempuan berusia 7 tahun ini dikabarkan hilang usai bermain dengan kakaknya di Taman Teratai, Tambak Sari, Surabaya, pada Selasa 23 Maret 2021.
Lokasi taman tak jauh dari rumah orangtua Ara di Jalan Karang Gayam 1 Nomor 47. Tapi hingga sore hari, Ara tak kunjung pulang. Sang kakak memang pulang terlebih dahulu karena adiknya menolak diajak pulang.
Keluarga kemudian melakukan pencarian di Taman Teratai, tapi jejak sang putri tak ditemukan. Pihak keluarga melapor ke polisi hingga informasi hilangnya Ara viral di media sosial dan banyak menyita perhatian publik.
Berkat kerja keras pihak kepolisian dan bantuan dari semua pihak, akhirnya Ara bisa kembali ke pangkuan keluarganya. Ara ditemukan di Pasuruan pada Sabtu, 27 Maret 2021 pukul 02.00 WIB.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya Oki Ahadian mengonfirmasikan bahwa Ara sudah ditemukan di Pasuruan. "Sudah ditemukan," tegasnya.
Menurut Ketua RT 05 Karang Gayam, Haji Muhidin, yang rumahnya bertetangga dengan Ara menyebut, Ara dibawa oleh tantenya sendiri. Meski demikian, membawa keponakan tanpa pamit ini membuat kabar hilangnya Ara ini viral di media sosial.
"Alhamdulillah sudah ditemukan," tuturnya.
Saat ini lokasi rumah Ara dipenuhi awak media yang hendak meliput kedatangan Ara. Saat ini, Ara masih dijemput orangtuanya di Polrestabes Surabaya. Sedangkan tetangga sekitar rumah Ara, mulai dari orangtua hingga anak-anak ikut berkerumun menonton awak media liputan sambil menunggu kedatangan Ara.
Linmas setempat ekstra kerja keras untuk mengimbau warga agar tidak berkerumun mengingat pandemi Covid-19. Meski warga tampak memakai masker dan menjaga jarak, tetapi seorang Linmas bernama Sholeh tak lelah mengingatkan agar warga taat protokol kesehatan.
"Ayo....ayo maskernya dipakai yang benar, jangan dipakai di dagu pakai yang benar, jaraknya juga jangan dekat-dekat," kata Sholeh melalui pengeras suara yang dibawanya.
Sementara itu, gang menuju rumah Ara ditutup dadakan menggunakan bangku kayu. Di satu sisi, gang ditutup pakai bangku kayu warna putih sedangkan sisi lainnya memakai bangku kayu yang warnanya sudah pudar.
Selain itu, untuk mencegah sebaran virus corona, ada petugas yang melakukan penyemprotan diinfektan di area luar hingga bagian dalam rumah keluarga Ara.