Nelayan yang Ditembak Itu Ternyata Diduga Pencuri Kerang
Paminal Propam Polda Riau memeriksa tiga orang anggota Satuan Polisi Air Polres Rokan Hilir (Rohil). Sebab, ketiga anggota itu telah menembak kapal nelayan hingga mengakibatkan satu meninggal dunia dan dua lainnya kritis.
Ketiga petugas Satpolair Polres Rohil yang tengah diperiksa itu adalah Bripka Yoyon, Brigadir Naibaho dan Brigadir Alex Sitanggang.
"Ini (kesalahan prosedur) masih kita dalami, masih kita selidiki. Paminal Polda Riau juga sudah turun ke Polres Rohil untuk menyelidiki kasus ini apakah ada kesalahan prosedur apa tidak," ujar Kapolres Rohil AKBP Sigit Adiwuryanto, Selasa 11 September.
Dikatakan Sigit, anggotanya melakukan tindakan tegas kepada para nelayan tersebut karena telah melakukan pencurian kerang atau ilegal fishing dan membahayakan nyawa anggota.
"Yang pasti mereka melakukan penembakan karena ada terancam, kapal anggota ditabrak kapal yang sedang mengambil kerang tersebut," bebernya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, tiga orang nelayan tersebut berasal Asahan, Sumatera Utara. Satu orang meninggal dunia sedangkan dua lainnya kondisi kritis.
Peristiwa itu terjadi, Minggu 9 September sekitar pukul 22.40 WIB. Lokasinya di Perairan Pulau Panipahan, Kecamatan Palika dengan Perairan Pulau Halang di Kecamatan Kubu, Rohil, Riau. Tepatnya di titik koordinat N. 02°26.772 - E. 100°38.191.
"Iya benar. Saat itu tim Gakkum melakukan patroli laut di sepanjang perairan Panipahan dan Kubu. Lalu mendapatkan informasi dari masyarakat tentang adanya 7 kapal nelayan dari Sumatra Utara yang diduga mencuri hasil laut berupa kerang di wilayah perairan Rohil," kata Sigit, Senin 10 September petang.
Saat itu, petugas yang melakukan penindakan adalah Bripka Yoyon, Brigadir Naibaho dan Brigadir Alex Sitanggang. Begitu mendapatkan informasi tersebut, ketiga polisi melakukan pengejaran terhadap kapal pelaku.
"Dikarenakan kapal satpolair tidak memungkinkan untuk melakukan pengejaran, personil satpolair meminjam kapal masyarakat yang lebih besar untuk melakukan pengejaran, setelah sampai di perairan sekitar Pulau Halang," ujarnya.
Di sana, personel melakukan penghadangan dan memberikan tembakan peringatan ke atas. Tetapi tidak digubris oleh para pelaku. Malahan, mereka mencoba menabrak kapal yang dibawa polisi.
"Maka dari itu kita lakukan tindakan tegas dengan menembak ke arah kapal pelaku. Tembakan mengenai badan kapal dan mengenai tiga orang. Satu diantaranya meninggal karena luka tembak di dada. Sedangkan dua, kritis dengan luka di kepala dan pinggul," bebernya.
Meski telah dilumpuhkan kata Kapolres, pelaku masih berupaya kabur ke wilayah Panipahan. Tak ingin buruannya kabur, polisi mengumpulkan informasi. Akhirnya didapat informasi dari Polsek Panipahan bahwa pelaku yang tertembak dibawa ke puskesmas sekitar untuk berobat.
Adapun identitas pelaku yang meninggal ialah bernama Manggor. Sedangkan dua lainnya yang kritis ialah Agus dengan luka tembak di kepala kanan dan Iwan di pinggul kanan.
"Saat ini kapal dan para pelaku di bawa ke Satpolair Polres Rohil di Bagan siapi-api. Kapolsek dan Kanit Provost Polsek Panipahan saat ini membawa pelalu yang meninggal dan terluka ke rumah duka di Sumatra Utara," ucapnya.
Sementara itu, ada 8 orang rekan mereka yang diamankan. Diantaranya Sumiran alias Sumpel, 41, Izil alias Geleng, 34, Nuryadin Saputra, 23, Zulkifli alias Ikip, 24, Hery, Herman, 25, Karlan dan Safrudin, 25. Mereka semua berasal dari Asahan, Sumatera Utara.
Adapun barang bukti yang diamankan dari para pelaku adalah kapal penangkap kerang milik seorang perempuan bernama Omsi, 39. Ada juga 50 goni berisi kerang dan tiga unit alat penangkap kerang atau tank kerang.
"Sebagai informasi tambahan, selama ini sudah sangat sering kapal nelayan dari luar wilayah Kabupaten Rohil banyak masuk ke perairan Rohil untuk melakukan pencurian ikan dan hasil laut lainnya, hal ini sangat meresahkan masyarakat panipahan dan sekitarnya dikarenakan hasil laut yang dicuri tersebut," pungkasnya. (amr)
Advertisement