Nelayan Perahu Kecil Dapat Sertifikasi Laik Laut Gratis
Untuk memastikan kapal nelayan telah laik laut, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungwangi Banyuwangi melakukan sertifikasi perahu nelayan. Kabar baiknya, sertifikasi laik laut ini diberikan secara cuma-cuma alias gratis. Sertifikasi laik laut gratis ini diberikan khusus kepada nelayan tradisional dengan perahu ukuran sekitar satu GT (Gross Tonnage).
Kepala KSOP Tanjungwangi, Letkol Marinir Benyamin Ginting menyatakan, sertifikasi laik laut untuk kapal nelayan ini tidak hanya diberikan pada nelayan Banyuwangi tetapi juga nelayan tradisional yang berada di wilayah Puger, Kabupaten Jember.
“Tersebar di 8 wilayah yakni Grajagan, Ketapang, Wongsorejo, Boom, Blimbingsari, Muncar, Pancer, hingga Puger,” jelasnya, Jumat, 4 Juni 2021.
Data yang ada di KSOP Tanjungwangi total ada 6.400 Kapal nelayan akan diberikan sertifikasi laik laut secara gratis. Dari jumlah ini sebanyak 1.825 telah selesai disertifikasi dan sertifikat laik lautnya telah diserahkan kepada nelayan yang bersangkutan. Dengan memiliki sertifikat laik laut nelayan juga bisa menggunakan BBM bersubsidi.
Menurut Pria yang akrab dengan panggilan Beny ini, selain gratis, pelaksanaan sertifikasi laik laut dilakukan dengan sistem jemput bola. Salah satu alasannya, karena Nelayan kecil memang kurang peduli dengan keselamatan dan keamanan pelayaran. Selain itu, kesadaran nelayan untuk melakukan sertifikasi laik laut juga sangat rendah.
“Buktinya kita ada 4 ribu lebih lagi perahu yang belum disertifikasi. Maka kami yang akan datang pada mereka. Ini segera kita tuntaskan paling tidak tahun ini,” tegasnya.
Dengan memiliki sertifikat laik laut ini, perahu nelayan dinyatakan telah laik laut. Karena sebelum diberikan sertifikat laik laut, sudah dilakukan pengecekan pada kontstruksi perahu, alat penolongnya, kompasnya ada atau tidak. Sehingga nelayan tidak seenaknya melaut tanpa memiliki kelengkapan sesuai dengan standar kelaik lautan.
“Jangan seenaknya melaut tanpa ada penunjuk arah. Begitu ditengah laut bingung ini balik kemana. Artinya ada jaminan kepada mereka kapalnya aman kemudian alat pendukung berlayar juga ada,” pungkasnya.