2019, Pemkab Lamongan Akan Salurkan 122 Bantuan Perahu
Di wilayah pantai utara (Pantura) Lamongan, ternyata masih banyak warga nelayan yang menggunakan cara tradisional untuk menangkap ikan. Mereka mencari ikan dengan cara terjun ke laut menggunakan alat tradisional.
Cara mencari ikan ini terpaksa dilakukan mereka karena tidak memiliki perahu untuk berlayar menangkap ikan. Umumnya mereka menggunakan semacam jala yang di ikat bambu di dua sisi.
Warga menggunakan alat sederhana itu menyiru ikan-ikan kecil di laut. Dengan menggunakan cara ini sangat membahayakan keselamatan pencari ikan karena sewaktu-waktu bisa terseret derasnya arus ombak.
"Dari pendataan Dinas Kelautan dan Perikanan Lamongan terdapat ratusan warga yang menggunakan cara tradisional menangkap ikan tersebut. Penghasilan yang didapat kecil namun resiko cukup tinggi, karena hingga radius ratusan meter dari tepi pantai," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Lamongan Suyatmoko kepada ngopibareng.id, Jumat, 28 Desember 2018.
Untuk membantu nelayan pencari ikan dengan cara tradisional itu Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lamongan memberikan bantuan perahu untuk nelayan di Kecamatan Brondong dan Paciran.
"Tahun anggaran 2018 ada 76 perahu yang diberikan ke nelayan anggarannya sekitar Rp120 juta," kata Suyatmoko.
Terkait data penerima bantuan perahu, nanti berasal dari pendataan yang dilakukan Rukun Nelayan (RN) yang sudah divalidasi oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Lamongan.
Suyatmoko menambahkan tahun 2019 nanti program bantuan perahu akan terus berlanjut. Pada tahun 2019 akan disalurkan sebanyak 122 perahu untuk nelayan miskin. Dengan adanya bantuan perahu tersebut diharapkan bisa lebih meningkatkan kesejahteraan nelayan miskin. (tok)