Nekat Mudik, Pilih Putar Balik atau Karantina Berbayar
Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Frokopimda) Jawa Timur terus mempersiapkan diri dalam pengamanan salam Bulan Suci Ramadhan hingga nanti pelaksanaan Idul Fitri 1442 H.
Berdasar hasil koordinasi, sudah ditetapkan ada tujuh daerah perbatasan yang akan didirikan posko check point untuk melakukan skrining kendaraan yang akan masuk dalam masa larangan mudik 6-17 Mei 2021 mendatang.
Tujuh posko itu berada di Ngawi Mantingan-Sragen, Magetan-Karanganyar, gerbang tol Ngawi-Solo, Tuban-Rembang, Bojonegoro-Cepu, Pacitan Donorejo-Wonogiri, dan pelabuhan Ketapang Banyuwangi-Bali.
"Jadi ada titik-titik yang memang kita lakukan penyekatan secara detail di situ. Dari tujuh titik itu ada berapa rayon yang secara detail wilayah pekerjaan Pak Kapolda," kata Khofifah usai mengikuti rapat koordinasi di Mapolda Jatim, Surabaya, Rabu 21 April 2021.
Tak hanya itu, Khofifah menjelaskan dalam proses tersebut sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 9 Tahun 2021 terdapat punishment yang diberikan kepada mereka yang masih nekat mudik dalam masa larangan mudik.
"Kalau ada yang nekat mudik, maka antara lain mereka akan dikarantina 5x24 jam dan dikenakan biaya karantina atas mereka yang mudik. Kemudian ada juga yang diputar balik ke daerah asal," kata gubernur perempuan pertama di Jatim itu.
Tak hanya di tujuh titik saja, beberapa daerah sesuai kebijakan masing-masing melakukan pembatasan pergerakan.
Khofifah mengatakan, ini sangat penting mengingat Jawa Timur pernah menjadi korban libur lebaran di tahun 2020 lalu. Angka kasus yang saat ini perlahan menunjukkan penurunan justru mengalami peningkatan drastis.
"Penyebaran covid masih belum berhenti, data Pak Kapolri (Jenderal Listyo Sigit Prabowo) 48,3 persen lansia potensial meninggalkan kita semua kalau terkonfirmasi Covid. Nah mudik ini adalah proses mengunjungi yang dituakan dalam keluarga itu, apabila terpapar akan sangat tinggi risikonya. Karena itu yang merantau agar bersabar dan harus kita jaga kesehatan mereka semua," pungkasnya.
Advertisement