Negeri Aman Beribadah pun Tenang, Ini Pesan Kiai Mazuki Mustamar
Ketua PW NU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar menegaskan, warga Nahdliyin wajib menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena ada beberapa kelompok yang mengininkan NKRI bubar dan membentuk sistem baru yang tidak jelas jeluntrungnya.
Karena bagi NU bentuk negara ini sudah final dan harga mati. Inilah yang bagi warga NU harus terus dijaga.
"Di alam negara NKRI ini kita mudah beribadah dan berdakwah. Untuk mengembangkan Islam Ahlussunah Waljamaah," tegas Kiai Marzuki saat memberi mauidlotil hasanah pada acara Santunan Anak Yatim Piatu yang diselenggarakan Yayasan Budi Luhur Sejati milik Ranting NU Desa Bakung Udanawu Blitar, Rabu malam 3 Oktober.
Selain itu Kiai Marzuki berpesan memasuki masa musim politik seperti ini warga NU jangan mudah terpancing dan m7dah terhasut ajakan orang yang tidak jelas asal usulnya. Misalnya diajak demo atau ziarah makam wali.Karena ajakan mereka itu ada tujuan lain selain beribadah.
"Kita punya pengalaman warga kita diajak ziarah.Dan tengah jalan warga di doktrin amalan mereka bahwa ziarah itu bit'ah dan sesat. Padahal bagi NU ziarah wali itu bagian dari ibadah dan suheh dalilnya Hadits Bukhori nya," kata Kiai Marzuki Mustamar.
"Kita punya pengalaman warga kita diajak ziarah.Dan tengah jalan warga di doktrin amalan mereka bahwa ziarah itu bit'ah dan sesat. Padahal bagi NU ziarah wali itu bagian dari ibadah dan suheh dalilnya Hadits Buchori nya," jelas Kiai kelahiran Pucung Blitar ini.
Salah seorang pengunjung, Imam Kusnin Ahmad melaporkan, hadir pada kesempatan di antaranya Wakil Ketua PC NU Kabupaten Blitar KH Syaukuddin Rohman, Mantan Bupati Blitar H Herry Nugroho yang juga Caleg DPR RI PKB dari dapil VI Jatim dan ribuan warga NU lainnya.
Sementara Ketua Panitia Santunan dan Peringatan Tahun Baru Hijriyah dan Hari Santri M. Juremi mengatakan bahwa acara ini merupakan acara tahunan.Dari tahun ketahun yang disantuni terus meningkat. Baik jumlah anak yatim disantuni maupun besar santunannya.
"Tahun lalu kita menyantuni 35 orang yatim.Tahun ini meningkat jadi 38 yatim.Besar santunan sama masing-masing Rp 2.5 juta. Tahun lalu juga Rp 2.5 juta. Rp 500 ribu diserahkan langsung dan yang Rp 2 juta di tabungkan ke Bank..untuk persiapan biaya sekolah," jelas Juremi. (adi)