Negatif Corona, 10 Pendamping Haji dari Probolinggo Isolasi Diri
Sebanyak 10 orang pendamping haji dari Kabupaten Probolinggo menjalani tes cepat (rapid test). Hasilnya, diketahui negatif.
“Syukurlah, setelah kami lakukan rapid test, hasilnya negatif. Hanya saja, setelah 14 hari lagi akan kami lakukan rapid test kedua," kata Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, dr Anang Budi Yoelijanto kepada wartawan, Rabu, 8 April 2020.
Ke-10 petugas pendamping haji itu terdiri atas, 2 pembimbing haji, 2 ketua kloter, dan 6 tenaga medis. Begitu para peserta bimtek pendamping haji dari daerah lain diketahui positif Covid-19, Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo langsung menerapkan isolasi mandiri kepada 10 pendamping haji tersebut.
Disinggung soal hasil rapid test yang negatif, dr. Anang yang juga Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo itu mengatakan, bisa saja seperti itu. “Soalnya tidak semua peserta bimtek pendamping haji terkena Covid-19. Mereka yang daya imunitas tubuhnya kuat, tidak terpapar Covid-19.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kabupaten Probolinggo, Santoso membenarkan, mengirimkan 10 peserta pada bimtek di Embarkasi Sukolilo, Surabaya, 9-18 Maret 2020 lalu.
Mereka terinci, 2 orang Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI), 2 orang Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI), dan 6 orang Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI).
“TPHI dan TPIHI berasal dari Kemenag Kabupaten Probolinggo sebanyak 2 orang, KBIH 1 orang dan 1 orang dari Kanwil Kemenag Jatim,” ujar Santoso. Sedangkan 6 orang TKHI berasal dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo.
Santoso juga membenarkan, hasil pemeriksaan 10 petugas pendamping haji itu saat rapid test adalah negatif. “Mudah-mudahan hasil negatif, termasuk hasil tes kedua juga demikian,” katanya.
Santoso menambahkan, rapid test kedua memang sudah dilakukan kemarin. Hanya saja hasilnya belum diketahui. “Kondisi mereka sehat-sehat saja selama menjadi karantina mandiri di rumahnya masing-masing,” ujarnya.
Advertisement