Negara Ini Cegah Penularan Virus Corona dengan 'Traktor'
Berbeda dengan pemerintah sejumlah negara, pihak berwenang di Belarus tidak menerapkan karantina wilayah. Jangankan karantina wilayah, pemerintah juga tidak secara khusus meminta warga untuk saling jaga jarak.
Padahal negara tetangga mereka – Rusia dan Ukraina, misalnya – mengambil tindakan drastis. Ukraina sudah menyiapkan keadaan darurat sementara Rusia menutup semua sekolah. Di Rusia, semua kegiatan yang melibatkan orang dalam jumlah banyak dibatalkan. Demikian juga dengan penerbangan.
Di Belarus, kehidupan berjalan seperti biasa. Warga ke tempat kerja dan tentu saja tidak ada orang-orang yang panik membeli barang kebutuhan dalam jumlah banyak. Selain itu, pemerintah tidak menutup perbatasan.
Presiden Belarus, Aleksandr Lukashenko, mengatakan negaranya tidak perlu mengambil langkah-langkah khusus menghadapi atau mengantisipasi wabah virus corona.
“Hal seperti ini pasti terjadi. Yang penting adalah jangan panik,” katanya saat memberikan keterangan hari Selasa 24 Maret lalu saat menerima duta besar China di ibu kota Minsk sebagaimana dikutip dari Reuters.
Bioskop, teater dan kegiatan-kegiatan yang dihadiri banyak orang masih berjalan seperti biasa. Belarus adalah satu dari sedikit negara di dunia yang tidak membatalkan kalender kompetisi sepak bola.Turnamen masih berjalan dan disiarkan secara langsung ke negara tetangga, Rusia.
Virus corona ‘bisa disembuhkan dengan traktor’
President Lukashenko pernah menyatakan bahwa “traktor bisa menyembuhkan orang-orang yang terinfeksi virus corona”. Sudah barang tentu, komentar ini memicu perdebatan secara meluas bahkan menjadi bahan olok-olok di media sosial.
Namun yang dimaksud oleh presiden adalah, dengan bekerja di ladang pertanian, maka badan menjadi bugar. Dalam keadaan bugar, orang menjadi lebih kuat ketika terserang virus.
Presiden juga pernah mengatakan meski dirinya bukan orang yang suka dengan minuman keras, ia akan mencoba untuk minum vodka agar bisa terhindar dari virus corona. Meski pemerintah sepertinya santai, rakyat biasa, secara diam-diam, khawatir dengan wabah.
Mereka mengikuti perkembangan di luar negeri dan memburuknya situasi di banyak negara membuat mereka khawatir. Di Minsk, sejumlah pelajar pura-pura sakit agar tidak kontak dengan murid-murid lain di ruang kelas yang penuh sesak.
Untuk mengatasi kekhawatiran semacam ini, perguruan tinggi memulai perkuliahan lebih siang, dengan begitu para mahasiswa tidak harus ke kampus pada jam sibuk di pagi hari.
Pantauan memperlihatkan bahwa kerumunan di Minsk tak sebesar beberapa waktu lalu. Muncul juga kesadaran bahwa mereka yang berusia lanjut rentan terserang virus. Namun kesadaran ini bukan berasal dari imbauan atau kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Presiden Lukashenko mengatakan rakyat tidak perlu khawatir dengan penularan dari luar karena semua pendatang menjalani tes.
“Setiap hari antara dua hingga tiga orang positif terkena virus corona. Mereka semuanya menjalani karantina dan dipulangkan setelah satu setengah atau dua pekan,” kata Presiden Lukashenko.
Presiden Lukashenko menekankan bahwa cemas dan merasa seolah-seolah terkena penyakit adalah sesuatu yang berbahaya. Ia mengeklaim kecemasan yang meluas “lebih berbahaya dari virus itu sendiri”. Ia sudah memerintahkan badan intelijen untuk mencari dan menangkap orang-orang yang dituduh menyebarkan kepanikan dan kecemasan.
Sejauh ini, terdapat 86 kasus virus corona di Belarus sementara yang meninggal dua orang, meski pemerintah belum mengeluarkan konfirmasi bahwa keduanya memang meninggal akibat virus tersebut.
Dalam banyak hal, Belarus memang unik. Belarus adalah satu-satunya negara di Eropa yang masih menerapkan hukuman mati. Yang juga unik, Andrey Kim, pegiat oposisi yang biasanya sering mengecam pemerintah, kali ini satu suara dengan presiden.
Dalam tulisan di Facebook, Kim mengatakan setuju dengan kebijkana presiden karena “karantina wilayah hanya akan mematikan perekonomian Belarus”.
Ia menambahkan, banyak negara “mengambil kebijakan darurat dalam menghadapi pandemic virus corona, namun Belarus sudah mengambil langkah yang benar, dengan mendoakan agar semua rakyat sehat-sehat saja”.
“Saya sadar saya akan menerima cercaan dengan menulis pesan ini, namun saya tak bisa berdiam diri di tengah kegilaan yang sedang terjadi,” tulis Kim.
Yang ia maksud dengan kegilaan adalah tindakan-tindakan luar biasa yang diambil banyak negara dalam mengatasi wabah. Ia berpandangan, justru dengan tidak meniru melakukan langkah-langkah tersebut, Belarus justru akan aman dari virus corona.
Advertisement