Negara Barat Setop Dana untuk UNRWA, Lembaga Pengungsi Palestina
Negara barat ramai-ramai mencabut bantuannya untuk UNRWA, lembaga bantuan untuk pengungsi Palestina bentukan PBB. Penghentian donor dilakukan di tengah serangan brutal Israel ke Gaza.
Kronologi Pencabutan
Amerika Serikat, Inggris, Australia, Kanada, juga negara lain di Eropa mencabut bantuan untun UNRWA pada pekan ini. Sikap ini mengikuti tuduhan Israel, terkait keterlibatan sejumlah staf UNRWA di Gaza, sebagai bagian dari Hamas.
Komisioner UNRWA Philippe Lazzarini menyebut pihaknya telah memecat sejumlah pekerja UNRWA serta sedang melakukan investigasi, mengikuti laporan dari Israel terkait dugaan mereka dalam serangan Hamas pada 7 Oktober. "Untuk melindungi kemampuan lembaga mengirim bantuan kemanusiaan, saya memutuskan segera menghentikan kontral dari sejumlah staf itu dan melakukan investigasi untuk megungkap kebenaran," katanya dikutip dari Al Jazeera.
Dampaknya, sejumlah negara donor dari Barat mulai menyetop bantuan untuk UNRWA di pekan ini. Amerika Serikat menjadi yang pertama mengumumkan menghentikan bantuan, pada Jumat lalu.
Keputusan yang disesalkan Lazzarini. Ia juga berharap penghentian bantuan bisa segera dicabut mengingat warga Gaza terancam kelaparan akibat blokade Israel. "Penundaan bantuan kemanusiaan di wilayah, terutama di Gaza, diharapkan untuk dipertimbangkan kembali," lanjutnya.
Ramai-ramai Cabut Bantuan
Langkah pertama penghentian bantuan dilakukan oleh Amerika Serikat. Mereka menyebut sekitar 12 staf UNRWA, "mungkin terlibat dalam serangan Hamas," katanya.
Langkah ini diikuti Kanada. Menteri Pembangunan Ahmed Hussaien menyebut jika Kanada "menghentikan bantuan sementara," sambil menunggu hasil investigasi UNRWA.
Pada Sabtu, giliran Inggris mengumumkan "menghentikan bantuan sementara, disusul Italia, Australia, Belanda, Jerman dan Finlandia. Sedangkan Irlandia dan Norwegia tetap mengucurkan bantuan dan menyebut jika lembaga ini memiliki peran penting membantu warga Palestina dalam kondisi genting.
Respons Palestina
Sekjen PLO Hussein al Sheikh menyayangkan keputusan negara barat untuk menghentikan bantuan pada warga Gaza. "Di saat di mana agresi Israel berlanjut, kami butuh bantuan maksimal dari organisasi internasional dan tidak dengan berhenti membantu," katanya di akun Twitternya.
Sedangkan kantor berita Hamas meminta agar UNRWA tidak tunduk atas ancaman dan pemerasan yang dilakukan Israel. "Kami meminta PBB dan organisasi internasional tidak tunduk pada ancaman dan pemerasan," kata Hamas.
UNRWA sendiri adalah lembaga bentukan PBB yang berdiri pasca berdirinya negara Israel di tahun 1948. UNRWA bertugas memberikan bantuan kemanusiaan pada pengungsi di Palestina yang terdampak perang dengan Israel.
Bantuan yang disalurkan meliputi pendidikan, kesehatan, layanan sosial dan pekerjaan bagi sekitar 6 juta warga Palestina di Gaza, Tepi Barat, juga Yordania, Suriah dan Lebanon.