Natasha Wilona Rugi, Wajahnya Dipajang Jadi Model Iklan Tanpa Bayaran
Aktris Natasha Wilona lapor ke Polda Metro Jaya, karena fotonya digunakan tanpa izin untuk memasarkan produk kosmetik. Sebelumnya, perempuan berusia 26 tahun ini sudah dua kali melayangkan somasi tapi ternyata diabaikan.
Jadi, Natasha Wilona dulu sempat kerja sama dengan produk kosmetik. Tapi, kontrak itu sudah selesai sejak Oktober 2020. Masalahnya, meski kerja sama sudah selesai, foto aktris kelahiran 15 Desember 1998 ini masih dipakai produk kosmetik tersebut yang dijual secara online maupun offline.
Karena merasa dirugikan, Natasha Wilona akhirnya memilih untuk melaporkan kasus ini ke polisi pada 19 Desember 2024. Laporannya teregister dengan nomor LP/B/7786/XII/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA.
Natasha Wilona melaporkan berkaitan dengan Pasal 115 UU 28 Tahun 2014 dan atau Pasal 12 Undang-undang Nomor 28 tahun 2014 tentang hak cipta dan atau Pasal 48 Jo Pasal 32 Undang-undang Nomor 1 tahun 2024 perubahan kedua atas undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik dan atau Pasal 378 KUHP dan atau Pasal 3, Pasal 4 dan atau Pasal 5 Undang-undang Nomor 8 tahun 2010 tentang TPPU.
"Benar, kami telah menerima laporan dengan pelapor berinisial NW," ujar Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya kepala wartawan.
Natasha Wilona juga menyebutkan kerugian material yang besar. "Dalam hal ini saudari NW membuat laporan datang ke Polda Metro Jaya. Kerugian material disebutkan sejumlah Rp56 miliar," ungkap Kompol Bambang Askar Sodiq, Kasubdit Penmas Bidhumas Polda Metro Jaya.
Di sisi lain, Natasha Wilona 'kedatangan' ayah kandungnya yang sudah 20 tahun 'menghilang'. Didi Setiadi muncul di sebuah podcast lantaran kangen dengan sang anak yang ditinggalkan sejak kecil lantaran perceraian.
Didi Setiadi sempat syuting podcast dengan Denny Sumargo di Curhat Bang, tapi sampai saat ini hasil wawancara itu tidak ditayangkan.fi kanal YouTube mantan pemain basket itu.
"Kalau masalah podcast dengan beliau yang bapaknya artis ini, saya mempertimbangkan bahwa harus diselesaikan secara privat, kalau dinaikkan saya kira isinya cukup sensitif dan poinnya sebenarnya yang dicari adalah ketemu baiknya, gue nggak mau terlalu ikut campur," ungkap Denny Sumargo.