Nataru, Penumpang Di Pelabuhan Ketapang Diprediksi Naik pada H-2
Jumlah pengguna jasa penyeberangan di lintasan Ketapang-Gilimanuk menjelang Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini masih relatif normal. Kalaupun ada peningkatan, angkanya tidak lebih dari lima persen. Puncak kenaikan penumpang diperkirakan terjadi pada satu atau dua hari sebelum Natal.
General Manager PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Suharto, menyatakan, dalam beberapa hari ini sebenarnya sudah ada peningkatan jumlah penumpang dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
“Peningkatan ada sedikit. Naik turun kadang minus, kadang naik sekitar 5 persen naik turun,” jelas Suharto, Selasa, 21 Desember 2021.
Menurutnya, jika tidak ada penyekatan, diperkirakan puncak kenaikan jumlah penumpang menuju Bali akan terjadi pada H-2 Natal. Peningkatan jumlah penumpang ini diprediksi sekitar 10-25 persen dibandingkan dengan jumlah penumpang harian saat ini. Prediksi peningkatan jumlah penumpang ini terjadi dari arah Ketapang menuju Gilimanuk.
“Kalau sebaliknya, relatif kecil. Kalau sebaliknya (dari Bali ke Banyuwangi) tanggal 2-3 Januari 2022 arus balik,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, saat ini ada aturan dari Gubernur Bali yang melarang kegiatan kumpul-kumpul ataupun yang bersifat perayaan. Jika aturan ini tidak ada revisi, menurutnya, kemungkinan peningkatan jumlah penumpang menuju Bali ini tidak akan signifikan.
Untuk persiapan, lanjutnya, segala sesuatunya telah disiapkan. Mulai pendirian Posko Nataru di sisi Pelabuhan Ketapang maupun Pelabuhan Gilimanuk. Pihak ASDP, kata Dia, juga sudah melakukan koordinasi dengan stake holder terkait di antaranya BPTD dan Gapasdap.
“Sebanyak 46 kapal armada sudah siap, kapan saja bisa dipakai. Untuk mengantisipasi kalau terjadi lonjakan baik di Ketapang maupun di Gilimanuk. Kita sudah mendirikan posko-posko untuk kesiapan Nataru,” jelasnya.
Untuk kapal penyeberangan yang saat ini beroperasi berjumlah 28 kapal. Jumlah ini sewaktu-waktu bisa ditambah jika pada saat libur Nataru nanti terjadi peningkatan jumlah penumpang yang signifikan.
“Kita kondisikan kalau memang terjadi lonjakan muatan nanti kita koordinasi dengan BPTD untuk bisa ditambah lagi kapal yang beroperasi. Situasional,” pungkasnya.