Nasib ODP di Check Point Waru, Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Pula
Hari kedua pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Surabaya, petugas gabungan di check point Bundaran Waru arah Surabaya berhasil mencegat seorang pria dengan status Orang Dalam Pemantauan (ODP). Pria ini berhasil dicegat setelah dia mengendarai sepeda motor dengan plat nomor DK.
Saat dimintai keterangan oleh petugas gabungan yang menanyakan keperluannya apa datang ke Surabaya, akhirnya terkuaklah jika pria ini menyandang status ODP.
KBO Satlantas Polrestabes Surabaya AKP Moch. Su'ud mengatakan, temuan itu bermula saat petugas sedang berjaga di Bundaran Waru, melihat kendaraan ODP itu berplat nomor DK. Setelah itu, petugas mencegat. Petugas kemudian menanyakan keperluan masuk Surabaya. Dari hasil percakapan itu akhirnya pria ini mengaku.
"Kan waktu ditanya keperluannya apa ke Surabaya, dia keluarin surat dari Rumah Sakit Jember. Dalam surat keterangan tertulis status dia masih ODP dan belum habis masa karantinanya," kata Su’ud saat ditemui di lokasi, Rabu, 29 April 2020.
Dalam percakapan itu pula, pria ini mengaku jika sebelumnya dia bekerja di Bali. Namun karena perusahaannya gulung tikar karena pandemi virus corona, dia akhirnya terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Setelah kena PHK, pria ini kemudian memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya di Sampang Madura dengan mengendarai sepeda motor Honda ulung. Plat nomornya DK. Saat melakukan perjalanan itu, dia mampir ke rumah temannya di Jember, Jawa Timur.
Namun, saat masuk Jember itu dia juga kena check point yang akhirnya Dinas Kesehatan Jember memberikan keterangan ODP. Tapi belum jelas, apakah status ODP itu karena apa dia kontak langsung dengan penderita positif atau hanya karena datang dari zona merah.
Bak pepatah, sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Pria ini kembali mengalami pengalaman tak mengenakan lagi saat masuk Surabaya. Dia kena check point lagi. Nasibnya juga tak mujur. Dia harus menunggu kurang lebih dua jam untuk mendapatkan kepastian mau diapakan.
Instansi terkait ternyata tak siap dengan skenario jika menemukan ODP atau PDP, siapa yang akan menangani dan mau dikemanakan. Selama dua jam itu pria malang ini harus menunggu kepastian akan diapakan. Akhirnya setelah menunggu dua jam ambulan milik Pemerintah Kota Surabaya datang menjemput.
Ari dari RSIA Mitra Husada, salah satu petugas pengecek suhu tubuh di check point Bundaran Waru menyayangkan lambannya proses penjemputan ODP tersebut. Ia berharap agar yang bersangkutan bisa segera ditangani.
Berdasarkan pantauan Ngopibareng.id di lokasi, ODP ini masih menunggu kepastian Dinas Kesehatan (Dinkes) mana yang akan menangani. Sempat ada kabar, jika yang bersangkutan akan di bawa balik ke Jember.
“Harusnya sih yang jenput Dinkes Jatim, tapi gak tau lah mas kasihan juga kalau lama-lama disini. (Ambulan) ini saja dari Pemkot Surabaya belum tahu mau di kirim ke rumah sakit mana,” kata petugas dari BPBD, yang tak ingin disebut namanya.