Nasib dan Asumsi, Ternyata Begini Bedanya
Seseorang bertanya kepada Nasrudin Hoja, "Apa artinya nasib, wahai Mullah?"
"Asumsi-asumsi," jawab Nasrudin.
"Bagaimana bisa?"
"Begini. Engkau menganggap bahwa segalanya akan berjalan baik, tetapi kenyataannya tidak begitu. Nah, itu yang disebut nasib buruk. Atau, engkau punya asumsi bahwa hal-hal tertentu akan menjadi buruk, tetapi nyatanya tidak terjadi. Itu nasib baik namanya.
“Engkau punya asumsi bahwa sesuatu akan terjadi atau tidak terjadi, kemudian engkau kehilangan intuisi atas apa yang akan terjadi, dan akhirnya berasumsi bahwa masa depan tidak dapat ditebak. Ketika engkau terperangkap di dalamnya, maka engkau namakan itu nasib." (adi)
Iklan