Nasib Bek Ukraina Ini Tak Jelas Usai Menentang Invasi Rusia
Bek Ukraina Yaroslav Rakitsky mungkin tidak akan bermain untuk Zenit St Petersburg lagi, dengan manajer Sergei Semak mengakui dia tidak tahu apakah waktunya di klub secara efektif sudah berakhir.
Rakitsky yang berusia 32 tahun, memiliki 54 caps untuk negaranya. Dia sudah berada di Zenit sejak melakukan langkah kontroversial dari Shakhtar Donetsk pada Januari 2019, sebuah kepindahan yang tidak populer di Ukraina.
Dia memasuki beberapa bulan terakhir kontraknya, yang akan berakhir pada bulan Juni mendatang. Dikutip dari Dailymial bahwa dia telah diturunkan ke bangku cadangan karena berbicara menentang invasi Rusia ke Ukraina.
Rakitsky memposting gambar bendera Ukraina di Instagram dengan tulisan 'Saya orang Ukraina!' yang kabarnya mengakibatkan pencoretan namanya untuk pertandingan Liga Europa melawan Real Betis pekan lalu.
Sekarang Semak mengatakan, dia tidak yakin apakah bek itu akan bermain untuk klub lagi, entah karena keputusan klub maupun Rakitsky sendiri.
"Suasana tidak hanya di dalam klub, tetapi di negara ini sedemikian rupa. Sehingga setiap orang khawatir dan mengambil hati terhadao apa yang terjadi," kata Semak setelah Zenit mengalahkan Rubin Kazan, Senin, 28 Februari 2022.
“Yaroslav meminta cuti beberapa hari untuk menyelesaikan masalah pribadinya. Besok dia harus berlatih.”
“Sulit bagi saya untuk mengatakan apakah akan memainkan Rakitsky untuk Zenit. Kontraknya masih berlaku selama tiga bulan ke depan.”
“Setiap orang membuat keputusannya sendiri. Dia bertanya untuk akhir pekan, apa yang akan terjadi selanjutnya? Saya tidak tahu.”'
Legenda sepak bola Ukraina Anatoliy Tymoshchuk, yang memiliki 144 caps untuk negaranya, adalah bagian dari staf pelatih di Zenit dan absen dari kemenangan pada hari Senin. Tetapi Semak meyakini itu hanya karena sakit.
"Tolya [Tymoshchuk] mengemudi ke pangkalan pada siang hari, tetapi kemudian dia sakit tenggorokan dan kami memutuskan untuk mengistirahatkannya," katanya.
Spartak Moscow Dicoret
Liga domestik Rusia terus berlanjut meskipun tim Rusia, klub dan Timnas mereka telah dilarang mengikuti kompetisi UEFA dan FIFA.
Satu-satunya pertandingan yang melibatkan klub Rusia adalah duel Spartak Moscow kontra wakil Jerman RB Leipzig di babak 16 besar Liga Europa. Namun, keputusan UEFA dan FIFA membuat duel itu dibatalkan, dengan RB Leipzig mendapatkan tiket gratis ke perempat final.
Sebuah pernyataan klub berbunyi bahwa mereka tidak setuju dengan keputusan itu tetapi telah 'dipaksa untuk mematuhinya'.
“UEFA dan FIFA telah memutuskan untuk mengecualikan dari iterasi Liga Europa saat ini. Ini berarti pertandingan babak 16 besar kami melawan RB Leipzig tidak akan berjalan sesuai rencana,” bunyi peryataan resmi Spartak Moscow.
“Putusan ini terkait dengan posisi organisasi pada peristiwa baru-baru ini yang terjadi di Ukraina.”
"Keputusan baru-baru ini yang diambil oleh UEFA dan FIFA meskipun diharapkan, sangat mengecewakan. Sayangnya, upaya yang dilakukan klub kami di Liga Europa telah dibatalkan karena alasan yang jauh di luar jangkauan olahraga.”
“Spartak memiliki jutaan penggemar tidak hanya di Rusia, tetapi di seluruh dunia. Keberhasilan dan kegagalan kami menyatukan orang-orang dari lusinan negara yang berbeda.”
“Kami percaya bahwa olahraga, bahkan di masa yang paling sulit sekalipun, harus bertujuan untuk membangun jembatan, dan tidak membakarnya. Kami dipaksa untuk mematuhi keputusan yang tidak kami setujui.”
“Untuk saat ini, kami akan fokus pada kompetisi domestik, dan menantikan pencapaian perdamaian yang dibutuhkan semua orang,” bunyi akhir pernyataan klub Rusia itu.