Nasi Pecel Tumpang Puyuh Pak Gupoh Rasanya Melegenda
Hampir setiap hari, warung makan nasi pecel tumpang puyuh Pak Gupoh di Dusun Kandangan Desa Pagu Kecamatan Pagu tidak pernah sepi pengunjung. Pelanggan hilir mudik keluar masuk warung secara bergantian dan rela antre menunggu pesanan.
Warung nasi pecel tumpang Pak Gupoh sudah dikenal sejak tahun 1997. Bumbu pecelnya yang khas, ditambah sambel tumpangnya yang selalu dalam keadaan panas, semakin terasa nikmatnya. Apalagi, ditambah lauk daging puyuh rasanya kian nendang.
Untuk memenuhi pesanan pelanggan setiap harinya, sore hingga larut malam pemilik usaha Bu Kasinah selalu menghabiskan kurang lebih 30 kg beras. Belum lagi sambel tumpang, bisa habis 4 sampai 5 panci berukuran besar.
"Kalau bumbu pecelnya kita buat 10 kilo gram biasanya habis 3 hari," kata Likah, salah satu putri Bu Kasinah, yang setiap hari membantu meladeni pelanggan.
Likah menambahkan, kebanyakan konsumen yang datang membeli nasi pecel tumpang selalu mengikut sertakan lauk puyuh sebagai makanan pendamping. Untuk harga nasi pecel tumpang puyuh plus minuman teh hangat hanya dikenai biaya Rp14 ribu.
Agar terasa lezat, puyuh yang disajikan bersama nasi pecel tumpang hanya di masak dengan cara digoreng saja. Sehingga tekstur serat terasa lembut.
"Dulu awalnya kita hanya jual nasi pecel tumpang saja. Lalu tahun 2010 baru ada lauk puyuh. Sebelumnya sempat juga kita kasih lauk burung dara," kata ibu 2 anak ini kepada ngopibareng.id, Senin, 14 Juni 2021 malam.
Selain puyuh, ada pendamping makanan lainya yang cocok disantap bersama nasi pecel tumpang, yaitu lain ote-ote, tahu goreng, dan telur puyuh bumbu.
Nasi pecel tumpang puyuh Pak Gupoh buka setiap hari mulai pukul 17.00 WIB-23.00 WIB. "Dulu sebelum datang pandemi Covid-19, kita tutup sampai pukul 24.00 WIB. Karena ada covid-19, kita persingkat satu jam," katanya.
Meski lokasinya berada di pedesaan, namun konsumen yang datang juga dari luar Kediri, seperti Surabaya, Tulungagung, bahkan ada juga yang datang dari Kalimantan.
"Orang Kalimantan yang datang ke kerabat pernah mampir makan ke sini mas. Biasanya dia datang pada saat momentum lebaran," katanya.
Di samping itu, pelanggannya juga berasal dari kalangan pejabat. "Terkadang mantan bupati, juga pernah beli di sini, beliaunya tidak langsung datang, tetapi nyuruh ajudannya," kata Likah.
Sementara itu, Kepala Kominfo Kabupaten Kediri, Krisna Setiyawan mengaku, sejak era 90-an mulai suka makan di warung nasi pecel tumpang Pak Gupoh. Kebiasaan itu terus berlanjut hingga sekarang.
"Mantap mas sambel tumpang ndeso enak rasanya, juara pastinya. Kemarin saya baru dari sana," katanya.
Advertisement