Nasi Pecel Kawi Legendaris Hj. Mursilah di Kota Malang
Nasi pecel menjadi makanan favorit bagi masyarakat Jawa Timur, tak terkecuali di Kota Malang. Salah satu pecel legendaris dijual di kota pendidikan, tepatnya di Jalan Kawi, Lowokwaru, Kota Malang.
Nasi pecel itu masih eksis sampai saat ini sejak buka pada 1975 silam. Bagi pengelola Pecel Kawi Hj. Mursilah, Anissatul Muniroh ada tiga komponen kunci dalam meracik bumbu pecel.
"Sejak dulu sampai sekarang memang resep tak pernah kami ubah. Kuncinya ada pada tiga komponen. Yaitu kencur, cabai, dan kacang. Kalau tiga itu nggak dijaga, buyar sudah," ujarnya pada Sabtu, 14 Desember 2019.
Dari waktu ke waktu menurutnya kencur, kacang, dan cabai selalu menjadi masalah penjual pecel dalam menjaga kualitas. Demi menjaga harga kata Annisa, tak jarang pedagang yang mengurangi takaran dan tak sadar mengubah cita rasa.
"Biasanya kencur Rp53 ribu, bisa naik Rp80 ribu. Tapi, kami tetap nggak ngurangin takaran kencur saat masak. Karena itulah kunci aroma dan sedapnya pecel. Bagi saya nggakpapa untungnya berkurang, yang penting kepercayaan tidak," terang cucu dari Hj. Mursilah tersebut.
Begitu juga dengan cabai, yang harganya selalu fluktuatif, bagi Annisa sudah menjadi ciri khas. Pecel yang dijual di Malang punya rasa sedikit pedas, tidak seperti di Madiun maupun Blitar yang cenderung manis.
"Maka dari itu meski harga cabai rawit naik kami tetep nggak ngurangin takaran. Karena lidah khas orang Malang beda. Mereka lebih suka ada pedes-pedesnya sedikit," ucapnya.
Terakhir, kualitas kacang tanah yang digunakan, kata Anissa. Yaitu kacang yang digunakan harus berkualitas tinggi. Cara memasaknya pun harus dijaga tak boleh ada yang sampai gosong.
"Kalau cacat langsung kami ganti. Itulah kami, nggak mau main-main dengan lidah pelanggan. Kalau orang Malang saja nanti malas kesini, bagaimana dengan wisatawan dari luar kota," katanya.
Selain dari tiga komponen tersebut kata Annisa, kesegaran bahan baku juga harus tetap dijaga agar cita rasa pecel tidak berubah.
"Kami selalu menjaga kesegaran bahan baku terutama sayur, serta dari dulu yang masak itu tetep mbah dari Tulungagung, jadi tangannya tetep," ujarnya.
Satu porsi pecel bisa dibandrol dengan harga Rp11 ribu berisi sepiring nasi putih, dengan irisan daun bayam, tauge, pepaya jepang yang disiram dengan bumbu kacang khas Pecel Kawi Hj.Mursilah. Selain itu, dilengkapi dengan remahan rempeyek dan sebuah tempe goreng.
Anda juga bisa menambah lauk yang ditawarkan oleh Nasi Pecel Kawi Hj.Mursilah diantaranya ayam kecap, ayam bumbu rujak, telur puyuh sampai sate ampela ati. Beragam lauk pauk tersebut bisa dibeli dengan harga mulai dari Rp6 ribu sampai Rp15 ribu.
Advertisement