Nasi Lengko, Kuliner Legendaris Langganan Mahasiswa UB
Bagi mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang, rasanya belum sah jika tak menjamah salah satu kuliner legendaris yang dijual di dalam kampus sejak 1999.
Kuliner legendaris tersebut yaitu, Nasi Lengko. Adalah Sukirman yang sudah menjalani usahanya tersebut selama 20 tahun.
"Mulai tahun 1999 awalnya di dalam kampus samping masjid UB, terus pindah tahun 2011(dibelakang kampus UB) soalnya ada pembangunan," ujarnya, Sabtu 5 Oktober 2019.
Meski panganan tersebut merupakan kudapan khas Tegal, rupanya banyak diminati masyarakat dan mahasiswa Kota Malang. Tak heran jika warung ini sudah dikerubungi banyak orang saat mulai buka pukul 03.00 WIB.
Satu porsi Nasi Lengko berisi irisan kubis, tahu kecil, kecambah, tauge, timun dan sambal kecap.
Sebagai pendamping ada aneka jenis gorengan berupa weci, tempe, telur puyuh dan ayam goreng ataupun bumbh kecap.
"Nasi lengko ini hampir mirip dengan nasi pecel ada bumbu kacangnya yang beda untuk menambah rasa pedas bisa ditambah sambel kecap yang sudah disediakan di setiap meja," ucap Sukirman.
Merantau ke Kota Malang, Sukirman memang ingin mengenalkan makanan khas daerahnya kepada masyarakat 'Bhumi Arema'.
"Jadi, awal merantau di Malang itu memang rencana buka warung, ya udah Nasi Lengko ini dan alhamdulillah bertahan sampai sekarang. Dan Nasi Lengko ini hanya ada satu ya di sini, dulu pernah ada di dalam UB tapi nggak lama terus tutup," kisah Sukirman.
Warung milik Sukirman buka mulai pukul 03.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Ia hanya dibantu oleh anak dan keluarganya sendiri.
Sukirman mengatakan buka warung lebih pagi, lantaran ingin melayani mahasiswa yang mengerjakan tugas hingga larut malam.
"Saya memilih buka lebih pagi kan soalnya mahasiswa banyak yang ngerjakan tugas apalagi ini lokasinya sangat dekat dengan ruang UKM UB, terus kalau habis subuh pasti rame mahasiswa yang ke Masjid Raden Fattah UB itu banyak yang mampir," katanya.
Warung Nasi lengko milik Sukirman ini hampir tidak pernah tutup. Dia menutup warungnya jika pulang kampung ke Tegal. Setiap harinya, Sukirman menyiapkan kurang lebih 150 porsi yang siap dijual.
Satu porsi Nasi Lengko dijual dengan harga Rp4 ribu untuk porsi biasa. Sedangkan Nasi Lengko poris jumbo hanya Rp5 ribu.
Salah satu mahasiswa UB, Biyan Mudzaki, mengatakan bahwa awalnya ia penasaran dengan Nasi Lengko tersebut, karena banyak dari kakak tingkatnya yang merekomendasikan makanan tersebut.
"Dulu awalnya beli nggak tahu juga kalau ini legendaris pas beli pertama kok harganya murah terus hampir sama kayak nasi pecel," jelas mahasiswa angkatan 2015 tersebut.
Untuk mencicipi Nasi Lengko tersebut, ngopibareng.id memesan porsi biasa dengan tambahan ayam goreng dan weci.
Nasi lengko milik Sukirman, memang memiliki kekhasan di bumbu kacangnya. Apalagi dipadukan dengan sambal kecap yang menambah rasa manis pedas di makanan tersebut.