Nasi Kebuli Ala Betawi Rasanya Wah, Raja Salman Pernah Mencicipi
Belum ada yang bisa memastikan sejarah nasi kebuli ini asal usulnya dari mana. Ada yang mengatakan berasal dari Timur Tengah, seperti Yordania dan Arab Saudi. Ada pula yang mengatakan makanan beraroma rempah-rempah ini dikembangkan oleh masyarakat Betawi, di daerah Condet, Jakarta Timur.
Buktinya restoran yang menyajikan Nasi Kebuli lebih mudah ditemukan di Jakarta dari pada daerah lain seperti Bandung dan Surabaya. Meskipun ada, tidak sepopuler di Jakarta.
Bagi penggemar nasi kebuli, soal sejarah dan asal usul tidak penting. Yang tak terbantahkan adalah nasi kebuli lezat, gurih, disukai banyak orang karena rasa dan aromanya yang khas.
Bahkan, ketika Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al -Saud berkunjung ke Istana Bogor, awal Maret 2017, Presiden Jokowi beserta pihak Istana tak main-main dalam memilih menu makanan yang akan disajikan untuk menjamu tamu kehormatan tersebut.
Darmansjah Djumala, selaku Kepala Sekretariat Presiden (kala itu) menuturkan, menu makan siang yang dipilih merupakan kombinasi menu Indonesia dan Arab Saudi. Nasi kebuli, nasi mandi dan aneka menu olahan kambing jadi pilihan Istana Bogor guna memuaskan selera Raja Salman.
Nasi Kebuli sendiri merupakan nasi bercita rasa gurih dan berwarna kekuningan. Makanan yang satu ini merupakan makanan asli Indonesia yang dibuat oleh warga keturunan Arab Saudi yang telah menetap di Tanah Air. Hidangan ini amat populer di kalangan masyarakat Betawi di Jakarta.
Rasanya yang lezat didapat dari kaldu daging dan susu kambing yang dimasak bersama minyak samin. Nasi ditanak bersama bahan-bahan tersebut hingga aroma wanginya yang khas menguar atau menyebar.
Rempah lainnya yang digunakan sebagai campuran adalah bawang putih, bawang merah, cengkeh, jintan, ketumbar, pala, lada hitam, hingga kayu manis. Melihat banyaknya rempah-rempah yang digunakan, bisa dibayangkan betapa kaya dan gurihnya rasa yang dimiliki nasi kebuli.
Biasanya, nasi kebuli disajikan hangat bersama potongan daging kambing goreng. Pada beberapa restoran, nasi ini juga disajikan dengan taburan kurma atau kismis. Sambal goreng ati biasanya dipilih sebagai pasangan sempurna dari makanan ini.
Selain nasi kebuli, pihak Istana waktu itu juga menyuguhkan nasi mandy, menu asli Timur Tengah yang berasal dari Yaman. Didominasi dengan rasa rempah yang kuat, nasi mandy menggunakan beras Basmati yang berbentuk lebih panjang dan pipih. Saking terkenal akan cita rasanya yang lezat, nasi mandy kini bisa dijumpai di berbagai restoran di Indonesia.
Nasi mandy biasanya menggunakan beras Basmati yang berwarna kuning atau putih. Beras ini dibumbui dengan 16 jenis rempah dan ditanak secara tradisional.
"Rempah yang digunakan adalah cengkeh, kapulaga, dan bunga japaron. Bunga japaron inilah yang memberikan warna kuning kecokelatan dan aroma khas pada Nasi Mandy," ujar seorang juru masak restoran Timur Tengah di Jl Raden Saleh Jakarta Pusat, yang biasa dipanggil Husni.
Biasanya, makanan ini disajikan dengan potongan daging kambing yang super lezat. Daging kambing tersebut sebelumnya telah dibaluri dengan aneka rempah, kemudian diasap selama berjam-jam di dalam sebuah tungku tradisional dengan menggunakan kayu bakar.
Tak hanya itu, nasi mandy biasanya ditemani dengan idam, sebuah kari sayuran yang terdiri dari potongan wortel, kentang, dan terong. Menu andalan Yaman ini biasanya disajikan dalam sebuah piring besar aluminium yang mirip dengan loyang. Satu piringnya bisa disantap oleh dua hingga tiga orang.
Nasi kebuli dan nasi mandy untuk menjamu Raja Salman ini rasanya tentu berbeda dengan yang ada di restoran, dan nasi kebuli rumahan, ibaratnya lain koki lain masakan.
Akhmad Kainama, penggemar nasi kebuli yang berdomisili di Cibubur Bogor mengatakan, sangat menyukai nasi kebuli ini karena aromanya yang khas ditambah dengan daging kambing. Alamak nagihi. Ia mengaku punya langganan nasi kebuli di Condet dan Bekasi yang awalnya hanya diajak teman, lama-lama malah keterusan.
Sementara, di mata Ketua Majelis taklim Assyifa Teguh Wododo Jakarta Barat berpandangan, nasi kebuli membawa pesan kebersamaan, rasanya semakin nikmat kalau dimakan bareng. "Makanya saya kalau pesan memilih yang paketan seharga Rp250 ribu, seukuran nampan atau tampah, bisa dimakan bareng-bareng sampai lima orang," kata Teguh.
Di Jakarta Banyak Pilihan
Nasi Kebuli yang mempunyai akar kuliner Timur Tengah ini umumnya dihidangkan dalam porsi besar, seperti disajikan di atas nampan. Pastinya bakalan kenyang dan puas menyantapnya, ditambah potongan daging kambing maupun ayam yang lezat serta besar-besar.
Berikut ini beberapa pilihan tempat makan nasi kebuli di Jakarta.
1. Raya Food
Pilihan pertama untuk menikmati kuliner nasi kebuli nikmat dan terkenal di Jakarta adalah restoran Raya Food. Sebelumnya, mereka mempunyai cabang di wilayah Mampang Prapatan, namun sekarang bisa dijumpai di Condet, Jakarta Timur. Meskipun tidak begitu menonjol gaya khas restoran berbau Timur Tengah, tapi sajian makanannya khas Timur Tengah.
Sebagai restoran bergaya makanan Arabian, tersedia pilihan nasi kebuli, mandy, dan kabsah dengan ukuran porsi yang bisa disesuaikan. Lauknya pun tersedia daging kambing yang empuk, potongan ayam yang besar dan bercita-rasa rempah nikmat. Pilihan lauk lainnya ada kambing bakar, sate, gepuk daging sapi. Lokasinya di Jl. Raya Condet Kramat Jati, Jakarta Timur.
2. Kebuli Ijab Qabul
Salah satu pilihan tempat makan nasi kebuli yang terkenal nikmat di Jakarta lainnya, yaitu Kebuli Ijab Qabul. Ada banyak cabang yang bisa ditemui, namun beberapa yang terkenal hadir di Grogol dan Jalan Bangka, Kemang. Ragam nasi kebulinya juga berkualitas karena memakai beras basmati dan rempah yang sudah disesuaikan dengan lidah Indonesia.
Spesialnya lagi nasi kebuli di sini memakai pilihan topping ayam, salmon, sapi asap dan tentu saja kambing. Untuk porsinya bisa pesan loyang kecil, sedang, hingga loyang besar yang pas disantap rame-rame. Alamat: Jl. Dr. Susilo III Grogol, Jakarta Barat.
Kalau ingin menikmati nasi kebuli di restoran yang lebih wah, jawabnya ada di Al -Jazeerah Lounge, Cikini, Jakarta Pusat. Restoran ini menyajikan masakan dan suasana khas Timur Tengah, dari irama musik padang pasir sampai pramusajinya.
Kalau harga nasi kebuli di tempat lain per porsi Rp45 ribu sampai Rp60 ribu, bahkan ada yang lebih rendah. Tapi, di Al Jazeerah jangan kaget per porsinya antara Rp145 sampai Rp175 ribu.
Salah seorang pemilik restoran Al Salma, Jl Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, yang biasa disapa Idrus mengatakan, di Jakarta sekarang bermunculan pemain baru (pedagang baru) nasi kebuli. Sayang, cara meracik bumbu dan memasaknya asal-asalan.
"Labelnya nasi kebuli khas Timur Tengah. Tapi rasanya maaf, marat-marit, orang Surabaya bilang gak ngalor gak ngidul," kata Idrus sambil tertawa. Ia berseloroh pantesnya dinamakan nasi ngibuli bukan kebuli.
Mengenai harga, menurut Idrus, bervariasi tergantung lokasi dan menunya. "Kalau di Al Jazeerah harganya sampai di atas Rp150 ribu per porsi, wajar. Sebab tempatnya mewah, mutu masakannya bertaraf Internasional. Sehingga kalau berada di restoran Al Jazeerah, nuansanya seperti di Timur Tengah. Rasanya pun berbeda dengan nasi kebuli rumahan atau kampung," kata pria yang masa kecilnya pernah tinggal di daerah KH Mas Mansur, Surabaya.
Tetapi kalau mau irit dan ingin memasak nasi kebuli sendiri, caranya muda kok. Berikut ini resep nasi kebuli kambing sederhana:
Bahan Utama:
500 gr beras basmati
500 gr daging kambing potong dadu
500 gr tulangan kambing (iga/ kaki kambing)
500 cc susu cair
150 cc santan instan kental
2 liter air
5 sdm minyak samin
Garam, gula, kaldu bubuk secukupnya
Bumbu:
1 bawang bombai besar, cincang
2 buah tomat, potong kecil
7 bawang putih, cincang
3 sdm garam masala/ bubuk kari komplit
1 sdm cabai bubuk
2 batang serai, geprak
10 lembar daun jeruk
6 daun salam
6 cm jahe, geprak
7 cm kayu manis
1 sdm kapulaga india
5 bunga lawang
Pelengkap: kismis, kacang almond/ kenari, acar, bawang goreng
Cara Memasak:
1. Rebus daging dengan tulangan kambing dalam air mendidih sekitar 10 menit, buang airnya. Sisihkan.
2. Tumis semua bumbu dengan minyak samin hingga harum, setelah harum masukkan air, susu, dan santan. Tambahkan kaldu bubuk, gula, dan garam.
3. Setelah mendidih, masukkan daging beserta tulangan kambing. Masak hingga empuk (sekitar 1 jam). Bila kuah terlalu menyusut bisa ditambah air.
4. Ambil daging dan tulangan, sisakan kuah rebusan sekitar 700cc (masak lagi kuah bila terlalu banyak/ tambah air bila kurang). Selanjutnya masukkan beras basmati.
5. Aron beras sambil diaduk. Tambahkan air bila masih pera.
6. Kukus nasi sekitar 45 menit hingga tanak.
7. Sementara mengukus, daging dan tulangan kambing bisa dioven/dibakar/ digoreng/ tetap dibiarkan begitu saja (optional).
8. Sajikan nasi kebuli kambing selagi masih panas dengan bahan pelengkapnya agar aroma masih terasa mantap.
Bagi yang tidak suka daging kambing, bisa menggantikan dengan pilihan daging lainnya seperti ayam atau sapi.